Jakarta – Capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka masih unggul sementara di Pilpres 2024 menurut penghitungan suara di KPU.
Dilihat data yang dirilis melalui pemilu2024.kpu.go.id, Prabowo-Gibran memperoleh 49.747.461 suara atau 57,95 persen dari 66.61 persen data yang sudah masuk.
Prabowo-Gibran terlihat unggul di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Banten.
Kemudian, keduanya juga meraih suara tertinggi di DKI Jakarta, Yogyakarta, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.
Prabowo-Gibran juga berhasil mendapatkan suara terbanyak di Lampung, Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Maluku dan Maluku Utara.
Lalu, Prabowo-Gibran mendapatkan suara terbanyak di Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Papua, Papua Barat, Papua Barat Daya, Papua Selatan dan Papua Tengah.
Keduanya juga unggul di Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara.
Prabowo-Gibran turut tak terkalahkan di Sumatera Selatan, Sumatera Utara dan Luar Negeri.
Sementara, ada beberapa daerah yang belum bisa disapu bersih oleh Prabowo-Gibran.
Semisal di Aceh, di mana capres-cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar menjadi yang paling unggul dengan perolehan 1.256.908 suara. Sementara Prabowo-Gibran mendapatkan 356.503 suara dan Ganjar-Mahfud 40.537 suara.
Prabowo-Gibran juga gagal memperoleh suara tertinggi di Sumatera Barat untuk sementara ini.
Dilihat dari data, Prabowo-Gibran mendapatkan 561.848 suara, Anies-Cak Imin 809.665 suara dan Ganjar-Mahfud 58.083 suara.
Terpisah, melalui akun twitter Bendahara DPP NasDem. Sahroni. @Roni_ASC mengungkapkan bahwa Presiden Joko Widodo atau Jokowi memanggil Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh ke Istana.
Pemanggilan ini dikonfirmasi oleh Bendahara Umum Partai NasDem Ahmad Sahroni.
“Pak SP (Surya Paloh) (di) panggil Pak Presiden,” kata Sahroni, Minggu (18/2/2024) dalam akun resmi tersebut.
Sahroni menegaskan pemanggilan Surya Paloh itu dijadwalkan sore tadi menjelang magrib hari ini, “Jam 18.00,” kata Sahroni.
Lebih lanjut, Wakil Ketua Komisi III DPR RI ini belum mengetahui apa maksud dari Jokowi memanggil Paloh ke Istana.
Apakah pemanggilan Surya Paloh ke Istana ini terkait isu politik pasca-pemilu, hal ini belum bisa dipastikan oleh para elite Nasdem termasuk Sahroni.
Kendati begitu, ia berkeyakinan pemanggilan itu dalam rangka pertemuan dan silaturahmi keduanya.
“Dalam rangka apa nya saya belum tahu. Mungkin silaturahmi biasa aja,” kata Sahroni. (ret)
