Fakfak – Pilkada Serentak 2024 cukup menarik di Tanah Papua karena sebelumnya hanya diikuti oleh 2 Provinsi kini terdapat 6 Provinsi yang siap melaksanakan pesta Demokrasi 5 Tahunan tersebut dan Kabupaten/Kota Seantero Tanah Papua.
Bahwa Pilkada Serentak 2024 diikuti 6 Provinsi di Tanah Papua yaitu, Papua, Papua Pegunungan, Papua Selatan, Papua Tengah, Papua Barat Daya dan Papua Barat.
Dengan hadirnya 4 Provinsi baru ini bisa memberikan kemudahan kepada tokoh-tokoh putra terbaik papua untuk berekspresi serta bersaing untuk memajukan pembangunan di Tanah Papua.
Saat ini. para bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur di Tanah Papua mulai mengikuti tahapan penjaringan serta pengajuan pendaftaran di setiap partai politik untuk diajukan sebagai Calon dalam Pemilukada Serentak 2024 termasuk di Tanah Papua.
Sebut saja di Provinsi Papua. Ada beberapa nama Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua yang terus melakukan komunikasi-komunikasi politik serta mendaftar ke partai-partai untuk diusung menjadi Calon Gubernur Papua.
Dua dari sekian banyak Bakal Calon Gubernur Papua adalah. Paulus Waterpauw dan Mathius D. Fakhiri. Keduanya berpangkat Jenderal di Satuan Kepolisian Repubik Indonesia. Masing-masing adalah Mantan Kapolda Papua dan Kapolda Papua Barat.
Paulus Waterpauw :
Komisaris Jenderal Polisi (Purn.) Drs. Paulus Waterpauw, M.Si. (lahir 25 Oktober 1963) merupakan seorang perwira tinggi Purnawirawan Polri. Ia menjabat sebagai Deputi Bidang Pengelolaan Potensi Kawasan Perbatasan BNPP sejak 21 Oktober 2021. menjabat sebagai Penjabat Gubernur Papua Barat sejak 12 Mei 2022.
Paulus Waterpauw, lulusan Akpol 1987 ini berpengalaman dalam bidang intelijen. Selain itu juga beliau merupakan putra daerah Papua Barat yang berasal dari Kuri Wamesa, Teluk Wondama. Jabatan kepolisian terakhir jenderal bintang tiga ini adalah Kepala Badan Intelijen dan Keamanan Polri.
Ia pernah menjadi Komandan upacara pada Upacara Peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-61 pada 17 Agustus 2006 di Istana Merdeka saat pangkatnya masih Kombes
Irjen. Pol. Drs. Paulus Waterpauw lahir di Fakfak dari Suku Kamoro, 1963. Pada usia 10 tahun, ia pindah ke Kota Surabaya. Dia menyelesaikan pendidikan di Akademi Kepolisian pada tahun 1987. Lulus Sespim.
Paulus Waterpauw kembali ke tanah kelahirannya dan dipercaya menjabat sebagai Kapolres Mimika, saat di sana kerap terjadi perang suku. Tak lama setelah bertugas di Mimika, konflik dua warga pun reda.
Dua tahun menjabat Kapolres Mimika, kemudian dipercaya menjabat Kapolresta Jayapura. Sesuai Surat Telegram Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Tito Karnavian bernomor ST/1408/VI/2017, terhitung mulai 2 Juni 2017 Paulus Waterpauw menjabat sebagai Kepala Polda Sumatera Utara
Promosi jabatan sang Jenderal ini cukup Qualified karena menempati jabatan Kapolda beberapa kali yaitu, Kapolda Sumut, kembali menjabat Kapolda Papua setelah itu pindah menjadi Kapolda Papua Barat, dipromosikan lagi menjabat Kapolda Papua yang kedua kali. Akhirnya pensiun dan beliau menduduki jabatan Pj Gubernur Papua Barat selama 2 Tahun.
Mathius D Fakhiri :
Irjen. Pol. Mathius D. Fakhiri, S.I.K., M.H. (lahir 6 Januari 1968) adalah seorang perwira tinggi Polri yang sejak 18 Februari 2021 mengemban amanat sebagai Kepala Kepolisian Daerah Papua.
Mathius merupakan lulusan Akpol tahun 1990. Ia berpengalaman dalam bidang brimob. Selain itu, ia merupakan putra daerah Papua Selatan yang berasal dari Bade, Edera, Mappi. Jabatan terakhir jenderal bintang dua ini adalah Kepala Kepolisian Daerah Papua.
Mathius D. Fakhiri lahir di Ransiki, ibukota Manokwari Selatan dari pasangan Nathalis Yame Fakhiri seorang letkol purnawirawan yang berasal dari Bade, bersuku Awyu.
Sedangkan Martha Kabuare, merupakan seorang anggota suku Inanwatan dan perawat yang juga memiliki ayah anggota kepolisian. Mathius Fakhiri merupakan anak ketiga dari sepuluh bersaudara.
Pada usia belum dua tahun, Mathius Fakhiri sempat mengalami batuk dan kejang hingga mati suri yang mengakibatkan kesulitan bicara. Lutter, adik Mathius Fakhiri sering membantu sehingga kondisinya perlahan kembali normal.
Peristiwa OPM pada tahun 1967-1968 menyebabkan keluarga mengungsi ke rumah kakek di Manokwari. Setelah itu keluarganya sering berpindah mengikuti lokasi tugas ayahnya yang merupakan Dandis di Ransiki, Boven Digoel pada tahun 1970an dan Kepi.
Di Kepi, Mathius Fakhiri mulai menjalani pendidikan dasar hingga SD YPK Merauke pada tahun 1981. Kemudian berpindah lagi ke Jayapura dimana ia melanjutkan pendidikan di SMP YPPK Teruna Mulia di Argapura.
Selang enam bulan, ayahnya dimutasikan ke Wamena sehingga Mathius melanjutkan pendidikan di SMP YPPK St. Thomas Wamena. Setelah lulus Mathius melanjutkan sekolahnya di SMAN 2 Jayapura.
Selain itu kegiatan ekstrakurikuler yang ditekuninya adalah atletik cabang lari, dimana ia cukup sukses memenangkan kejuaraan tingkat sekolah sampai nasional, hingga Mathius Fakhiri bersama kontingen Papua berhasil membawa Piala Presiden pertama ke Papua.
Setelah lulus Mathius D Fakhiri yang kini menjabat Kapolda Papua melanjutkan pendidikan di akpol (AKABRI) hingga lulus tahun 1990.
Setelah lulus, kemudian ia ditugaskan di Palangkaraya, Kalteng hingga kemudian dipindahkan di Banjarmasin, Kalsel. Dimana ia menjabat di Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan.
Disini Mathius bertemu dengan istrinya, Rafatul Mulkiyah hingga dikaruniai 4 orang anak. Setelah itu Mathius Fakhiri ditugaskan di Jayapura, Kaimana, Jakarta, hingga kemudian menjabat sebagai Wakapolda Papua Barat dan Papua pada tahun 2020. Mathius Fakhiri mulai menjabat posisi Kapolda Papua sejak 18 Februari 2021. (ret)