Jakarta – Satu bulan menjelang pelantikan Presiden ke-8 Republik Indonesia, Prabowo Subianto dan wakilnya, Gibran Rakabuming Raka. Nama-nama yang masuk dalam susunan kabinet mendatang ramai dibicarakan.
Dalam kesempatan jumpa awak media, Ketua Umum DPP Partai Golkar, Bahlil Lahadalia menyampaikan tidak mempermasalahkan jumlah Kementerian di era Prabowo Subianto menjadi lebih banyak.
“Tak ada masalah kok. Tinggal tupoksinya aja. Dan saya pikir itu masing-masing pemimpin kan punya style yang berbeda,” ujar Bahlil.
Bahlil menganggap formasi kerja tentu disesuaikan dengan strategi pemimpinnya. “Ya tak apa-apa kalau dianggap kebutuhan, kan mau melakukan percepatan,” ujar Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia pada Kamis, (12/9/2024).
Saat ditanya mengenai jumlah persisnya alokasi menteri dari Golkar, mantan Ketua Badan Penanaman Modal/Menteri Investasi ini enggan bicara banyak, namun ia mengakui sudah ada diskusi mengenai hal tersebut.
“Ya ada deh (berapa jumlah kursi menteri Golkar). Saya memang pernah berdiskusi dalam berbagai topik ya dan saya pikir tunggu tanggal mainnya,” kata Bahlil Kamis (12/9/2024). dalam keterangan tertulisnya.
Dia juga meminta untuk menyerahkan dan mempercayakan semua keputusan ini kepada Presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto.
“Yang pertama untuk penyusunan kabinet adalah hak prerogatif presiden terpilih. Jadi kalau kita ini jangan bertindak atau berkomentar melampaui batas berkomentar,” lanjut Bahlil.
“Serahkan semuanya kepada Pak Presiden terpilih Pak Prabowo,”, Terang Ketua Umum DPP Partai Golkar. Bahlil Lahadalia dalam keterangan tertulisnya. Tutup