12.8 C
New York
Selasa, Oktober 8, 2024

Buy now

Berikut Biografi dan Rekam Jejak 5 Menteri Asal Papua, Kisah Inspiratif Menteri yang Kelima.

Papua – Pemerintah Republik Indonesia telah memberikan kepercayaan kepada 5 orang putra papua untuk masuk dalam setiap Kabinet Indonesia disetiap masa Kepemimpinan Presiden dan Wakil Presiden.

Tentunya, dari kelima orang anak papua yang diberikan kepercyaan untuk menjadi Menteri di Kabinet Presiden dan Wakil Presiden setiap periode berjalan memiliki rekam jejak yang berbeda-beda.

Berikut biografi dan rekam jejak kelima Menteri tersebut dari papua dikutip mataradarindonesia.com dari Wikipedia :

Manuel Kaisiepo, Sumber foto : akun tweet @aliansibangsa

Pertama, Manuel Kaisiepo adalah Menteri Negara Percepatan Pembangunan Kawasan Timur Indonesia pada Kabinet Gotong Royong. Ia merupakan politikus dari PDIP.

Manuel Kaisiepo merupakan Anggota DPR 2009 – 2014 Komisi Energi Sumber Daya Mineral, Riset, Teknologi, Lingkungan Hidup (Komisi VII).

Sebelum meniti karier sebagai Menteri, Manuel Kaisiepo merupakan seorang editor Jurnal Prisma (LP3ES) di Jakarta. ia juga pernah berkarir sebagai wartawan Kompas, Jakarta pada tahun 1984-2000.

Sebagai Menteri Negara Percepatan Pembangunan Kawasan Timur Indonesia, ia dikenal sangat berusaha memperjuangkan keadilan bagi rakyat di kawasan Indonesia bagian Timur, khususnya Papua.

Sebagai putra daerah asli Papua, ia memiliki rasa kepedulian yang tinggi untuk meningkatkan derajat hidup masyarakat Papua di segala aspek kehidupan.

Salah satu permasalahan yang menjadi fokus perjuangan Manuel Kaisiepo adalah permasalahan perang suku yang masih sering terjadi di Papua pada saat itu.

Ia menilai bahwa pecahnya perang suku di Papua merupakan akibat dari kekacauan logika yang terjadi di antara anggota masyarakat.

Manuel Kaisiepo sempat menulis buku berjudul “Komitmen Manuel Kaisiepo: bagi kawasan timur Indonesia dalam kebijakan SDA dan SDM Seri pembangunan kawasan timur Indonesia” dan diterbitkan oleh Kementerian Percepatan Pembangunan Kawasan Timur Indonesia, Republik Indonesia, 2004.

Pada tahun 2011, Manuel Kaisiepo turut menanggapi kegagalan terlaksananya Undang-Undang Otonomi Khusus (Otsus) di Tanah Papua.

Menurut dia, saat Undang-Undang Otsus dirancang, semua berharap sangat besar karena isinya sangat baik dan berupa konsensus politik yang akan mengakhiri konflik-konflik di masa lampau pada waktu itu.

Freddy Numberi, S.IP, Sumber foto : indonesiatimur.id

Kedua, Freddy Numberi, Laksamana Madya TNI (Purn.) Freddy Numberi, S.IP. (Lahir 15 Oktober 1947) adalah mantan Tokoh Militer dan seorang politikus Indonesia. Ia terakhir menjabat sebagai Menteri Perhubungan.

Sebelumnya ia menjabat Menteri Kelautan dan Perikanan (2004–2009). Ia menjabat Gubernur Papua pada tahun 1998 setelah pensiun dari TNI-AL.

Dalam Kabinet Persatuan Nasional (1999-2001), Freddy adalah Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dibawah pemerintahan Megawati Soekarnoputri,

Freddy dipilih sebagai Duta Besar Indonesia untuk Italia dan Malta. Ia lalu dilantik sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan pada tahun 2004 hingga tahun 2009.

Pada 2009 – 2011, Freddy Numberi kemudian diangkat menjadi Menteri Perhubungan menggantikan Jusman Syafii Djamal.

Didunia kemiliteran, Freddy menyelesaikan Pendidikan AKABRI pada tahun 1968, kemudian masuk pendidikan khusus AAL di Surabaya pada tahun 1969 dan lulus bulan Desember 1971.

Setalah lulus dari AAL ia dipercaya menjadi Komandan KRI Sembilan di Kawasan Timur Indonesia, Komandan Satuan Tugas Proyek Pengadaan Kapal Parchim, Frosch, dan Kondor periode 1995-1996.

Pangkat tertingginya di Angkatan Laut (TNI AL) adalah Laksamana Madya, Komandan KRI Sembilan di kawasan timur Indonesia,

Komandan Satuan Tugas Proyek Pengadaan Kapal Parchim, Frosch, dan Kondor, 1995-1996, Komandan Pangkalan Utama TNI AL V Irian Jaya-Maluku.

Prof. Dr. Balthasar Kambuaya, M.B.A. sumber foto : Antara

Ketiga, Baltasar Kambuaya, Prof. Dr. Balthasar Kambuaya, M.B.A. (lahir 9 September 1956,) ia dikenal dengan nama Berth Kambuaya

Kambuaya adalah seorang akademisi yang sejak 19 Oktober 2011 diangkat oleh Presiden SBY sebagai Menteri Lingkungan Hidup Indonesia yang kesembilan menggantikan Gusti Muhammad Hatta.

Sebelum menjadi salah satu menteri di Kabinet Indonesia Bersatu II, ia menjabat sebagai Rektor Universitas Cendrawasih sejak tahun 2005 di Jayapura – Papua.

Balthasar Kambuaya lahir di AyamaruMaybratPapua Barat, pada tanggal 9 September 1956. Ia beragama Kristen, Menikah dengan Yuliana Mosso.

Mereka dikaruniai lima orang anak, yaitu: Mayland KP Kambuaya, Edita Kambuaya, Abraham Kambuaya, David Kambuaya, dan Stenly Kambuaya.

Prof. Dra. Yohana Susana Yembise, M.Sc., Ph.D, sumber foto : infpublik.id.

Keempat, Yohana Yembise, Prof. Dra. Yohana Susana Yembise, M.Sc., Ph.D. (lahir 1 Oktober 1958) adalah Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dalam Kabinet Kerja 2014-2019.

Ia dikenal karena menjadi menteri dan guru besar perempuan pertama dari Papua. Sebelum diangkat menjadi menteri, ia adalah seorang profesor di Universitas Cenderawasih.

Yohana memulai pendidikan dasar di Sekolah Dasar (SD) Padang Bulan Jayapura, tahun 1971. Lalu, melanjutkan ke SMP Negeri 1 Nabire dan selesai tahun 1974. Pendidikan selanjutnya ia selesaikan di bangku SMA Negeri Persiapan Nabire.

Ia melanjutkan pendidikan tingginya pada tahun 1985, dengan masuk ke Sarjana Bahasa Inggris, Pendidikan Bahasa dan Seni FKIP Universitas Cenderawasih.

Setelah itu dia melanjutkan di linguistik terapan dari Regional Language Center (RELC), SEAMEO Singapura, pada tahun 1992, dan kemudian menyelesaikan program gelar Master di Departemen Pendidikan Simon Fraser University di Kanada pada tahun 1994.

Pada tahun 2001, Yohana Yembise melanjutkan pendidikan Doktoral di Universitas Newcastle, memperoleh gelar Ph.D pada 2006.

Ia memulai karier di bidang pendidikan dengan menjadi asisten dosen di bidang Bahasa dan Seni di Universitas Cenderawasih sejak tahun 1983 hingga 1986.

Lalu menjadi dosen tetap sejak 1987 hingga sekarang. Pada 14 November 2012, ia dikukuhkan menjadi profesor doktor oleh Rektor Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura.

Bahlil Lahadalia, SE, M.Si, sumber foto : Humas Kementerian Investasi/BKPM RI.

Kelima Bahlil Lahadalia, Mantan Sopir Angkot Paruh Waktu

Bahlil Lahadalia, lahir di Banda, Maluku Tengah, Maluku, 7 Agustus 1976 merupakan mantan Ketua Umum BPP HIPMI periode 2015–2019.

Dalam berbagai kesempatan ia merasakan kebanggaannya menjadi anak dari seorang ayah yang berprofesi sebagai kuli bangunan dan ibu sebagai tukang cuci.

Dengan adanya keterbatasan tersebut, membuat Bahlil Lahadalia tumbuh menjadi pribadi yang mandiri dan tangguh.

Namun itu tak pernah membuatnya minder, bahkan kerja kerasnya mengantarkannya kini menjadi jajaran pengusaha sukses di Tanah Air.

Serba keterbatasan dalam hidupnya dan keluarganya tak membuat pria yang besar di Papua ini berkecil hati.

Bahkan dalam memperjuangkan hidupnya, ia berusaha mandiri mulai sebagai sopir angkot hingga membuka aktivitas usaha lainnya, termasuk menjadi loper koran di Jayapura-Papua

Kemandiriannya itu terbukti ketika saat duduk di bangku sekolah dasar. Bahlil kecil pun sudah dapat ikut membantu perekonomian keluarga dengan menjajakan kue di sekolah.

Memasuki bangku SMP, ia juga sempat menjadi kondektur. Saat mengenyam pendidikan di SMEA YAPIS Fakfak, Papua Barat,

Ia menjadi sopir angkot secara part time. Walaupun begitu, Bahlil tetap menunjukan prestasinya di sekolah, bahkan ia pernah menjadi Ketua OSIS.

Bermodalkan semangat, Bahlil berhasil daftar kuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Numbay Jayapura, Papua.

Semasa di bangku kuliah, ia dikenal sangat aktif menjadi pengurus senat mahasiswa hingga bergabung di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang membawanya menduduki posisi puncak sebagai Bendahara Umum PB HMI.

Pada tahun 2003, namanya terdaftar di HIPMI Tingkat Kabupaten, Provinsi, hingga ke Badan Pengurus Pusat atau BPP kalau didalam HIPMI.

Setelah memiliki berbagai pengalaman dalam organisasi dan memiliki pekerjaan bergaji tinggi, Bahlil memutuskan keluar dari pekerjaannya dan mendirikan perusahaannya sendiri. Inilah awal mula kesuksesan pria asal Papua ini.

Dengan melihat begitu banyak sumber daya alam yang melimpah di tanah Papua, ia jadikan peluang untuk membuka usahanya. kini ia memiliki 10 perusahaan di berbagai bidang di bawah bendera PT Rifa Capital sebagai holding company.

Pada tahun 2015, kariernya sebagai pengusaha semakin lengkap saat Munas HIMPI yang mengantarkannya menjadi Ketua Umum HIPMI untuk periode 2015-2019.

Mantan Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda (HIPMI) Bahlil Lahadalia mendatangi Istana Presiden pada Selasa (22/10) siang. Ia dipanggil oleh Presiden Joko Widodo,

Bahlil Lahadalia ditunjuk masuk dalam Kabinet Indonesia Maju Kepemimpinan Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Investasi merangkap Kepala BKPM, ia dilantik 28 April 2021, (ret)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles

error: Content is protected !!