8.9 C
New York
Selasa, Maret 25, 2025

Buy now

Hadiri Kongres Ke – XXXI, Begini Curhatan Mantan Bendahara Umum PB HMI

Mantan Bendahara Umum PB HMI, kini Kepala BKPM-RI, Bahlil Lahadalia, SE, M.Si,

Fakfak – Mantan Bendahara Umum PB HMI yang kini dipercayakan Presiden Joko Widodo masuk dalam Kabinet Indonesia Maju dan menduduki jabatan Kepala BKPM-RI, Bahlil Lahadalia hadiri Kongres Himpunan Mahasiswa Islam PB HMI Ke – XXXI yang diselenggarakan di Surabaya, Kamis (18/3).

Agenda Nasional HMI yang dihadiri oleh seluruh Kader hijau hitam di indonesia ini dibuka secara resmi oleh Presiden Joko Widodo dengan tetap menjalanakn protokol kesehatan ditengah masa pandemi Covid – 19.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia pada kesempatan itu menceritakan bahwa dirinya pernah berproses dalam organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

Menurutnya, HMI merupakan bagian yang tak terpisahkan dari perannya dalam mengabdi kepada bangsa dan negara saat ini, dia mengakui kehadiran HMI merupakan harapan masyarakat indonesia untuk kepentingan bangsa dan negara.

“Tidak akan pernah mungkin dalam catatan sejarah saya untuk menjadi anggota kabinet, kalau tidak pernah berproses, ditempa, dan dilatih di HMI,” ujar Bahlil dalam Kongres XXXI HMI yang diselenggarakan di Surabaya, Kamis (18/3) yang diunggah melalui akun twiteer resmi @bahlillahadalia.

Bahlil mengajak para kader HMI untuk menjadi pengusaha dengan dukungan intelektualitas, moralitas, jaringan, dan kepemimpinan.

Melalui Undang-Undang No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (UU CK), pemerintah telah memberikan kemudahan dalam proses perizinan yaitu melalui Online Single Submission (OSS).

“Hari ini yang menguasai dunia adalah orang yang menguasai ekonomi. Hari ini orang yang disegani adalah orang yang meningkatkan produktivitas ekonomi. Negara tidak lagi menjadi faktor penghalang untuk melakukan bisnis,” ucap Bahlil.

Dalam kesempatan tersebut, Bahlil menyampaikan bahwa untuk mencapai pertumbuhan ekonomi di atas 5%, maka realisasi investasi yang harus dicapai BKPM selama 5 tahun (2020-2024) sebesar Rp 4.983,2 triliun.

Selain itu, sesuai arahan langsung Presiden Joko Widodo, target realisasi investasi tahun 2021 yang perlu dicapai oleh BKPM mencapai Rp 900 triliun, melebihi target yang ditentukan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia (PPN/Bappenas) sebesar Rp 858,5 triliun.

“Ya sebagai kader HMI tidak boleh mengatakan mundur. Kita tetap yakin usaha sampai. Yakin dulu, kita kerjakan dulu. Kalau ada halangan, baru kita perbaiki dari belakang. Yang penting maju dulu.

Jadi yang bisa mengubah negara ini, ya kita-kita ini. Kita harus mampu memberikan yang terbaik untuk negara sesuai dengan tujuan dasar lahirnya HMI tentang ke-Indonesia-an dan ke-Islam-an. Tujuannya adalah kesejahteraan,” ujar Bahlil.

Sebagai Kepala BKPM, Bahlil menegaskan bahwa negara tidak pernah membedakan perlakuan asal negara investasi yang akan menjalankan usahanya di Indonesia, selama memenuhi peraturan yang berlaku di Indonesia.

“Jadi ngga ada itu kalau dibilang bahwa kita berpihak. Independensi saya masih ada. Yang bisa perintah saya cuma 2 (dua) yaitu Undang-Undang dan Presiden. Yang lain (mohon maaf) menyesuaikan untuk kita berdiskusi,” imbuh Bahlil.

Bahlil menjelaskan bahwa pengusaha merupakan sumber penciptaan lapangan pekerjaan dan pemasukan negara. Akan tetapi, pengusaha tidak boleh mengatur negara, dan negara juga tidak bisa sewenang-wenang kepada pengusaha.

Dalam menjalankan amanah UU CK pasal 90, pemerintah mewajibkan pengusaha besar untuk berkolaborasi dengan pengusaha nasional. (ret)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles

error: Content is protected !!