Bahlil Lahadalia :“Saya selaku mantan aktivis merasa terganggu ketika kedaulatan dan Independensi negara kita digores oleh siapapun dan saya pikir ini harus saatnya kita lawan cara-cara seperti ini untuk tidak lagi kita tempatkan mereka ditempat yang baik di bangsa ini”
Laporan : Rustam Rettob/Wartawan.
Jakarta – Indonesia mengapresiasi IMF yang telah memberikan pandangan dan penilaian terhadap pertumbuhan ekonomi makro, artinya IMF sangat fokus untuk mengikuti perkembangan pertumbuhan ekonomi demostik indonesia maupun peluang dan tantangan yang dialami bangsa saat ini.
Namun sebagai Menteri Investasi ini merespon hal itu dengan data dalam perspektif untuk menanggapi hasil laporan dari IMF tersebut, bahwa IMF mengakui pertumubuhan ekonomi indonesia diatas 5 persen, IMF juga mengakui dan mengapresiasi inflasi indonesia dibawah 5 persen, ini salah satu pertumbuhan dan inflasi terbaik diantara negara-negara G20.
Tetapi IMF mengatakan indonesia dalam mengelola keuangan negara sendiri defisit dikembalikan dibawah 3 persen 1 tahun lebih cepat, artinya IMF melihat bahwa ini dalam rangka pengelolaan negara. IMF juga dalam siaran pers-nya beberapa waktu lalu mengakui FDI di indonesia terus mengalami peningkatan dan di tahun 2023 itu Analisa IMF tumbuh sebesar 19 persen,
IMF mendukung tujuan hilirisasi untuk mendorong transformasi structural dan pencipataan nilai tambah serta lapangan pekerjaan, namun IMF menentang kebijakan larangan ekspor, Menurut Analisa IMF. Ungkap Bahli, untung ruginya adalah, menimbulkan kerugian bagi penerimaan negara dan berdampak negatif terhadap negara lain.
Menteri Investasi/Kepala BKPM RI. Bahlil Lahadalia dalam Konferesni Persnya, Jumat, (30 Juni 2023) kemarin melalui Chaenal Youtube. Kementerian Investasi dalam topik “Kebijakan dan Implementasi Hilirisasi Sebagai Bentuk Kedaulatan Negara”, Konpress tersebut dihadiri ratusan wartawan baik secara langsung maupun melalui hybdrid.
Bahlil menjelaskan satu persatu pemikiran IMF yang terkesan ingin mendikte Indonesia dalam konteks upaya pertumbuhan ekonomi saat ini, menurutnya, pemikiran IMF yang dirilis berbagai media di indonesia merupakan sebuah kekeliruan yang dilakukan IMF terhadap bangsa dan negara kesatuan republik indonesia, menurutnya. FDI Indonesia tumbuh diatas 19 persen bahkan dikuartal pertama di tahun 2023 tumbuh diatas 20 persen lebih
Bahkan data FDI sekarang yang dipaparkan bahlil diluar sektor hulu migas dan sektor keuangan, kondisi ini merupakan sebuah kepercayaan publik secara global kepada indonesia dalam menerapkan kebijakan ekonominya termasuk dalam melakukan reform terhadap regulasi yang memperlambat proses investasi dan kepercayaan publik kepada pemerintah cukup tinggi. sekalipun Indonesia dalam masa memasuki tahun politik 2024 tetapi trust global kepada indonesia dibawah kepemimpinan Presdien Joko Widodo sangat kuat.
Menanggapi pernyataan IMF yang mengatakan indonesia rugi jika terus menerapkan kebijakan larangan ekspor, menurut Bahlil, ini merupakan suatu pernyataan IMF diluar nalar berpikir sehat orang termasuk dirinya, dia mempertanyakan konsep berpikir pernyataan IMF karena selama ini setelah kebijakan larangan ekpsor diterapkan pertumbuhan ekonomi indonesia naik lebih sehat bahkan tumbuh lebih cepat.
“Itu diluar nalar berpikir sehat saya, dari mana dia (IMF) bilang rugi kalau kita terapkan larangan ekspor,?. tau tidak, dengan indonesia lakukan hilirisasi maka penciptaan nilai tambah sangat tinggi sekali di indonesia, Contoh : hilirisasi Nikel, Ekspor 2017-2018 itu hanya 3,3M U$D,
Begitu kita menyetop ekspor nikel dan kita berlakukan hilirisasi, Ekspor kita di tahun 2022 hampir 30M U$D atau 10 kali lipat dari sebelumnya, Tahun 2016-2017 defisit neraca perdagangan Indonesia dengan China hanya 18M U$D tetapi akibat hilirisasi dan indonesia dorong ekspor tidak dalam bentuk komuditas
Namun ekspor barang setengah jadi dan barang jadi sehingga di tahun 2022 devisit neraca perdagangan indonesia dengan china hanya 1,5M U$D, dan di kuartal pertama 2023 indonesia surplus 1M U$D, jadi IMF jangan ngomongnya ngawur” papar Bahlil Lahadalia dalam Konprees kemarin.
Lanjut dijelaskan Bahlil, dengan hasil hilirasasi sebagaimana penjelasan tersebut. Surplus neraca perdagangan indonesia sudah sampai dengan 25 bulan sekarang dan neraca pembayaran juga mengalami perbaikan dan bahkan terjadi surplus ini akbiat karena terjadinya hilirisasi.
“Data IMF katanya nilai tambah pendapatan negara tidak tercapai, bahwa 2021-2022. Alhamdulillah target pendapatn negara tercapai terus, yang tau pendapatan negara tercapai atau tidak bukan IMF tapi pemerintah negara republik indonesia. Dan tidak hanya berbicara tentang pendapatan negara akibat hilirisasi sehingga terjadi pemerataan pertumbuhan ekonomi di daerah-daerah, terutama kepada daerah penghasil dari komuditas bahan baku”, Jelasnya
Bahlil mencontohkan Maluku Utara, sebelum ada hilirisasi pertumbuhan ekonomi dibawah pertumbuhan ekonomi nasional, padahal disana ada investasi besar yang melilit daerah tersebut, sekarang pertumbuhan ekonomi maluku utara diatas pertumbuhan ekonomi nasional yaitu 19 persen bahkan tahun 2022 kemarin naik menjadi 22 persen, lapangan pekerjaan tercipta, termasuk Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara. Pertumbuhan ekonomi diatas pertumbuhan ekonomi nasional yaitu 8-9 persen.
“Jadi sangat tidak rasional bahkan saya mempertanyakan data IMF ini kemudian mengatakan bahwa mengurangi pendapatan negara, dalam konteks pajak ekspor komuditas. Iya, tetapi yang harus kita lihat adalah komuditas kita ketika kita membangun hilirisasi itu akan menghasilkan pendapatan PPH badan, PPN kemudian PPH pasal 21 dan tenaga kerja dan harus dilihat bahwa hilirisasi itu bukan hanya pada konteks untuk menciptakan nilai tambah tapi dilihat sebagai bentuk kedaulatan bangsa, siapapun yang mencoba untuk mengatakan hilirisasi adalah sebuah tindakan yang merugikan negara itu kita pertanyakan pemikiran, ADA APA DIBALIK ITU, termasuk kita didalam negeri”, urai Bahlil.
Bahlil menyatakan, negara indonesia akan tetap lakukan perlawanan terhadap pemikiran siapa saja yang sengaja menggores kedaulatan bangsa serta independensi bangsa ini terus diintervensi, saatnya indonesia mengatur dirinya sendiri dan tidak ada ruang untuk mereka yang sengaja mengganggu kedaulatan bangsa dan negara kita khususnya Indonesia.
:“Saya selaku mantan aktivis merasa terganggu ketika kedaulatan negara kita, independensi negara kita itu akan digores oleh siapapun dan saya pikir ini harus saatnya kita lawan cara-cara seperti ini untuk tidak lagi kita tempatkan mereka ditempat yang baik dibangsa ini”, terangnya.
