Fakfak – Pembangunan Pasar Rakyat Thumburuni Fakfak pasca dibakar Agustus 2019 lalu sampai saat ini belum rampung sehingga target peresmian pasar tersebut tahun 2024 diprediksi gagal karena saat ini masih dirundung masalah pembangunan fisik yang tak kunjung selesai
Bahkan pemerintah daerah kabupaten fakfak ketika itu disampaikan Bupati Fakfak Untung Tamsil bahwa target peresmian pasar ini akhir 2024 bersamaan dengan sejumlah proyek yang ada di fakfak, namun target pemerintah daerah dalam hal ini pemda fakfak meleset jauh
Presiden Jokowi dan Wakil Presiden. Jokowi-Ma`ruf Amin sempat berkunjung ke Fakfak tapi tidak dijadwalkan untuk meninjau pasar tersebut, padahal proyek pasar ini dikerjakan menggunakan APBN dan masuk dalam kategori Proyek Strategis Nasional (PSN) Jokowi-Ma`ruf Amin.
Sementara masa kepemimpinan Jokowi-Ma`rif sebagai Presiden – Wakil Presiden akan berakhir 20 Oktober 2024, sedangkan salah satu PSN Pasar Rakyat Thumburuni Fakfak terlambat rampung dan diprediksi akan gagal diresmikan 2024.
Akibat gagal dan belum bisa diremsikan pasar rakyat thumburuni fakfak ini pada tahun 2024 dan diperkirakan Tahun 2025 berdampak sekali terhadap roda perekonomian masyarakat di fakfak, jika pasar ini segera rampung dari sisi pembangunan fisik maka konsentrasi perputaran ekonomi terpusat.
Saat ini masyarakat terpaksa memilih berjualan dibeberapa pasar darurat salah satunya di Pasar Kelapa Dua berdekatan dengan pelabuhan Laut Fakfak, dan sebagian lagi berada di Pasar Tanjung Wagom, bahkan ada yang menggunakan lapak diemperan jalan dan juga trotoar di Fakfak
Dampak dari keterlambatan pembangunan pasar tersebut terhadap kondisi masyarakat yang tidak mendapatkan tempat yang layak untuk berjualan, pantauan media ini ada sejumlah mama-mama pasar belum lama ini berinsiatif bertemu Samaun Dahlan mereka mengeluhkan beberapa hal.
Salah satu dari sekian banyak keluhan tersebut adalah soal pasar tempat menjual, mereka minta agar diperhatikan secara baik khusus mama-mama penjual pinang, sayur dan lainya agar bisa menempati los pasar namun pasar tersebut tak kunjung rampung.
Merespon keluhan spontanitas mama-mama pasar yang ada di Fakfak, Samaun kemudian menceritakan kronologis pembangunan pasar tersebut, bahwa tahun 2019 setelah dibakar ia bersama salah satu stafnya bertemu Kementerian PUPR minta bangun pasar baru.
Beberapa kali pemerintah pusat minta agar pasar ini hanya direhab namun ia (Samaun Dahlan-red) dengan Anggota DPRD Fakfak periode 2019-2024 ketika itu bersikeras untuk harus dibangun baru karena usia pasar lama sudah tidak layak lagi untuk dipertahankan.
Saat menjabat sebagai Kepala Dinas PUPR2KP Fakfak. Samaun kemudian mengusulkan Anggaran ke Kementerian PUPR di Jakarta sebesar Rp 135 Miliar. Selanjutnya awal tahun 2021 pasar dimkasud dilakukan peletakkan batu pertama oleh Bupati Fakfak Untung Tamsil
Padahal harapan dan target Samaun selaku Kepala Dinas PUPR Fakfak ketika itu pasar rakyat thumburuni fakfak dibangun paling lama 2 tahun harus sudah rampung setelah peletakan batu pertama, ternyata fakta lapangan berkata lain hingga perekonomian berangsur porak-poranda.
Hasil penelusuran media ini juga bahwa pekerjaan pasar ini masih masuk dalam tahap tender setelah bermasalah kemarin yang pernah diberitakan, jika September baru dilakukan tender maka tahap pekerjaan lanjutan bisa selesai pemilu dan peresmian dimundurkan ke tahun 2025.
“Anggaran Pasar Rakyat Thumburuni Fakfak itu senilai Rp. 153 Miliar dimasa kepemimpinan Bapak Mohamad Uswanas dan Kepala Dinas PUPR2KP Fakfak adalah saya sendiri Samaun Dahlan, Anggaran ini dari Kementerian PUPR Jakarta. Sehingga peletakan batu pertama tahun 2021
Targetnya saat itu, pasar ini dibangun lama 2 Tahun setelah peletakan batu pertama itu 2 tahun sudah selesai, ternyata sampai hari ini pasar ini belum selesai dan setelah kami lakukan pengecekan ternyata sisa pekerjaan yang ada sekarang sementara dilakukan proses tender, jadi sisa pekerjaan ini rampung awal 2025”, Ujar SDA
Sebagai orang yang pernah berkecimpun di Pemerintahan Fakfak, Samaun sangat berharap pasar ini secepatnya rampung dan diresmikan apakah itu awal tahuan atau pertengahan tahun 2025, hal ini dimaksudkan agar penjual di Fakfak bisa kembali merasakan layaknya tempat jualan mereka seperti waktu-waktu sebelumnya, kemudian perputaran ekonomi terpusat dengan baik.
Diketahui, Status Pasar Rakyat Thumburuni Fakfak – Provinsi Papua Barat hari ini belum bisa diresmikan karena statusnya belum diserahkan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Fakfak hal ini disebabkan karena pasar kebanggan masyarakat fakfak ini mengalami kondisi pekerjaan fisik yang belum selesai hingga bermasalah
Menurut data yang diperoleh media ini bahwa kondisi pasar tersebut selain mengalami kondisi yang memprihatinkan seperti tergenang air dilantai 2 saat hujan, beberapa MCK belum kelar dan juga bagian halaman parkir serta halaman kiri dan kanan tak kunjung selesai dikerjakan. Pasar ini juga masih berstatus sengketa antara pihak penyedia/kontraktor dengan BPPW Papua Barat.
Sebelumnya juga beberapa media mengabarkan bahwa Wakil Bupati Fakfak. Yohana Dina Hindom saat berkunjung dan meninjau progress pembangunan pasar tersebut. menemukan adanya sisa pekerjaan yang belum diselesaikan oleh pihak penyedia. Sejatinya sudah harus diselesaikan namun hal ini sangat disayangkan karena kondisi pasar ini tidak pernah dilaporkan kepada pemda melalui OPD terkait agar bisa ditemukan solusinya. mesikpun pekerjaan tersebut adalah PSN.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Direktorat Jenderal Cita Kerya Balai Prasarana Pemukiman Wilayah Papua Barat Satuan Kerja Pelaksanaan Pemukiman Provinsi Papua Barat setelah mengevaluasi hasil pekerjaan pasar rakyat thumburuni fakfak beberapa bulan kemarin maka memilih untuk memutuskan kontrak dengan PT Putera Jaya Andalan dikarenakan tidak mampu menyelesaikan pekerjaan fisik pasar ini sesuai target bahkan 9 kali adendum tidak mampu menyelesaikan pekerjaan dimaksud.
“Balai Prasarana Pemukiman Wilayah Papua Barat Satuan Kerja Pelaksanaan Pemukiman Provinsi Papua Barat memilih untuk memutuskan kontrak kerja tersebut karena penyedia gagal memperbaiki kinerjanya padahal beberapa kali telah diberikan kesempatan kerja alias adendum. Tetapi penyedia gagal memperbaiki kinerja mereka serta penyedia tidak dapat menyelesaikan pekerjaan setelah diberikan kesempatan menyelesaikan pekerjaan.” Terang sumber terpercaya.
Berdasarkan PMK Nomor 109 Tahun 2023 pasal 15 ayat 2.c menegaskan bahwa tidak terselesaikan (Pekerjaan Pasar Rakyat Thumburuni Fakfak-red). namun terdapat kemajuan pekerjaan, PPK dan penyedia membuat BAPP dan surat pernyataan wanprestasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai pengadaan barang/jasa pemerintah. Penyedia ketika itu laporkan progress : Realisasi 98,45%, rencana 100%, Deviasi 1,55%.
Tindak lanjut pekerjaan Pembangunan Pasar Rakyat Thumburuni Fakfak tersebut adalah Juni 2024 ini pemeriksaan bersama BPKP yang mana hasil pemeriksaan akan dijadikan dasar penentuan batas progress akhir yang dicapai penyedia jasa konstruksi setelah putus kontrak, kemudian hasil pekerjaan berupa progress pekerjaan serta sisa progress pekerjaan yang belum diselesaikan akan dijadikan sebagai data kuantitas untuk melanjutkan pekerjaan. Juli – Agustus 2024 besok. akan menunjuk penyedia jasa untuk pembahsan dokumen bersama subdit perencanaan Teknik, direktorat prasarana strategi (RAB).
Kemudian sisa pekerjaan dari hasil pemeriksaan BPKP (Pekerjaan MEP) dan rencana optimalisasi pembangunan pasar thumburuni fakfak (Landscape) diajukan ke Direktorat untuk dikerjakan oleh pemenang kedua tender (jika bersedia) atau melalui tender cepat. Nanti September – November 2024 pelaksanaan sisa pekerjaan MEP yang belum diselesaikan dan pekerjaan landscape mulai dikerjakan dan diselesaikan dalam waktu yang disepakati.
Sebelumnya, Pembangunan Pasar Rakyat Thumburuni bertujuan untuk mengembalikan fungsi pasar sebagai prasarana perdagangan dan perekonomian rakyat, sehingga menjadi bangunan yang aman, nyaman, bersih, tertata, dan lebih baik.
Pasar ini berkonsep modern dengan luas lahan mencapai 9.568 meter persegi, luas bangunan 13.563 meter persegi, dan tinggi bangunan mencapai 4 lantai, yang nantinya akan memenuhi kebutuhan pokok, pakaian, dan elektronik masyarakat Kabupaten Fakfak.
Pembangunan pasar ini dilakukan dengan skema multi years contracts (MYC) APBN TA 2021-2023 senilai Rp 104 miliar, dan ditargetkan selesai dalam waktu 570 hari kerja. Diharapkan bahwa dengan selesainya proyek ini, pasar akan menjadi pusat ekonomi yang vital bagi masyarakat lokal, serta menjadi simbol kemajuan dan kebanggaan bagi Kabupaten Fakfak. Tutup