Jakarta – Menteri Investasi/Kepala BKPM-RI, Bahlil Lahadalia Lawatan ke Eropa, Kunjungan kerja ke Eropa tidak lain adalah menyangkut Investasi untuk kemajuan dan peningkatan Ekonomi bangsa lebih baik ditengah Pandemi Covid – 19.
“Kunjungan kerja saya selaku Menteri Investasi / Kepala BKPM-RI ke Eropa hari ini (kemarin-red) diawali dari kota Frankfurt, Jerman untuk melakukan pertemuan dengan BASF, perusahaan kimia multinasional dan produsen kimia terbesar di dunia asal Jerman yang juga telah melakukan investasi di Indonesia”, Jelas Bahlil Lahadalia
BASF merupakan, lanjut Bahlil, perusahaan kimia terbesar di dunia asal Jerman yang berkantor pusat di Ludwigshafen,
Diakui Bahlil bahwa BASF berminat mengembangkan investasinya di bidang industri smelter nikel dan kobalt yang merupakan komponen bahan baku baterai listrik.
“BASF berminat mengembangkan investasinya di bidang industri smelter nikel dan kobalt yang merupakan komponen bahan baku baterai listrik”, Terang Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia.
Upayah Bahlil bertemu BASF adalah perintah Presiden Joko Widodo, keinginan Jokowi agar BASF tidak saja pada industry pemurnian nikel, akan tetapi jauh lebih baik adalah bagaimana mampu memproduksi komponen sel baterai.
“Sesuai arahan dari Bapak Presiden @jokowi, saya dorong agar investasi BASF tidak hanya berhenti pada industri pemurnian nikel namun sampai pada produk akhirnya, yaitu komponen sel baterai”, Jelas Bahlil yang baru saja pulang dari Papua mendampingi Jokowi mengikuti kegiatan Pembukaan PON XX Tahun 2021 kemarin
Bahlil optimis, dia bersama Tim di Kementerian yang ia pimpin akan mendukung dan memfasilitasi persecapatan realisasi Investasi BASF,
“Saya dan tim di Kementerian Investasi siap mendukung dan memfasilitasi percepatan realisasi investasi BASF ini”, Tegasnya.
“Terima kasih juga kepada Pak Arif Havas Oegroseno selaku Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Federal Jerman yang telah memberikan sambutan hangat dan mendukung penuh mempromosikan investasi Indonesia”, (ret)