Jakarta – Menteri Ekonomi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI. Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa pemerintah tidak akan keluarkan RUPTL PLN periode 2025-2030 pasalnya PLN belum mampu mempresentasikan pamakaian UNBL Energy dan berapa presen upetty
“Saya (Pemerintah-red) lagi menahan RUPTL, jadi seluruh RUPTL periode 2025-2035 saya lagi tahan, kenapa, saya minta PLN harus mampu mempresentasikan pemakaian UNBL Energy dan berapa persen upety karena sekarang karena sekarang kita sampai dengan target 2025 kita sudah devisit 8,1 GW atau 8.100 MW”, Jelasnya
Ditanyakan, apa penyebab sehingga hal itu bisa terjadi, Bahlil katakan bahwa, Contoh. Power Plan mau dibangun disatu daerah dan PLN siap membeli tetapi ternyata belum ada transmisinya, menurutnya, kalau mau dibangun terus mau dijual ke siapa.
“Jadi ini perencanaan yang menurut saya harus kita atur kita kombain baik, jadi kedepan bukan persoalan power plannya tetapi transmisinya. Nah, selama ini mereka (PLN-red) kerja parsial dan tidak komprehensif
Kedua, mereka membangun energy baru terbarukan harusnya mendekatkan pada industry karena energy baru terbarukan itu dipkae oleh industry karena harganya mahal.
Kalau pake forsil atau batubara itu konsumsi rumah tangga karena harganya murah, Kedepan kami lagi buat aturanya RUPTL untuk energy baru terbarukan harus didekatkan dengan industry” Jelasnya.
Oleh sebab itu sebaik apapun presentasi dari mereka, kata Ketum Golkar itu oleh pihak PLN soal RUPL 2025-2035. pihaknya tidak akan keluarkan dan sampai persoalan dimaksud clear sebagaimana kondisi saat ini, “Jadi saya tahan, saya tidak akan keluarkan”. Singkatnya
Sebelumnya, Keputusan Pemerintah melalui Kementerian ESDM Nomor : 188.K/HK.02/MEM.L/2021 tentang Pengesahan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik PT Perusahaan Listrik Negara Tahun 2021 sampai dengan Tahun 2030. Tutup
