“Alumni dan Mahasiswa duduki Kampus menuntut Mohammadon Daeng Husein, dan Supriyono Wihel kembali menjabat sebagai Ketua (YABIKRI) dan Ketu STAI Al-Mahdi Fakfak”
Fakfak – Pasca Badan Pendiri/Pembina, dan Yayasan (YABIKRI) keduanya mengeluarkan Surat Keputusan (SK) pemberhentian terhadap Ketua Yayasan dari Mohammadon Daeng Husein ke Ahmad Mokan, dan Ketua STAI Al-Mahdi Fakfak dari H. Supryono Wihel kepada Abdul Hamid Rahanymatel merangsang emosional seluruh alumni dan mahasiswa STAI Al-Mahdi yang ada di Kabupaten Fakfak sejak, kamis, (14/1) hingga sabtu, (16/1) kemarin mereka terus gencarkan aksi protes dan perlawanan,
Kelompok Alumni dan Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Mahdi Fakfak ini tiada hentinya melakukan orasi didepan Kampus mereka hanya menginginkan satu hal,
SK pergantian Ketua Yayasan dan Ketua STAI sebelumnya, (Mohammadon Daeng Husein – Supriyono Wihel) segera ditarik kembali alias dibatalkan,
Jika keinginan mereka tidak diindahkan maka mereka berjanji melakukan aksi pemalangan yang berlangsung di kampus tersebut sampai batas waktu yang tidak bisa ditentukan hingga aspirasi mereka diterima oleh Ketua Yayasan dan pengurus lembaga terpilih.
Mereka sempat menyoroti susunan nama-nama yang terlampir dalam SK Yayasan yang terbaru, terkesan dipaksakan karena beberapa nama tersebut tidak pernah berkecimpun di lembaga / kampus STAI Al-Mahdi Fakfak, mereka sangat sesalkan sikap pendiri/pembina dan yayasan yang telah menggantikan struktur kepengurus kedua lembaga tersebut, (Yayasan dan Lembaga-red),
Baca juga : Pergantian Ketua Lembaga dan Yayasan Ditolak Mahasiswa STAI Al-Mahdi Fakfak.
Meskipun dalam SK terbaru itu disebutkan bahwa masa kepengurusan Ketua Yayasan, Mohammadon Daeng Husein, dan Ketua STAI Al-Mahdi Fakfak, Supriyono Wihel telah berkahir pada tahun 2021,
Namun pergantian tersebut juga harus melihat aspek lain, misalnya, tujuan didirikanya Yayasan tersebut adalah untuk menaungi lembaga yang sedang melaksanakan tugas pembelajar terhadap mahasiswa serta pengelolaan administrasi lainya,
Jika lembaga berjalan sehat dari semua aspek maka perlu untuk diberikan supprot bahkan yayasan harus mengapresiasi kinerja Nahkoda (Pimpinan Kampus) yang kian hari menunjukkan kinerja yang cukup cemerlang dari sudut pandang organisasi,
Mereka sangat sesalkan pengangkatan ketua Yayasan Mohammadon daeng Husein dan Ketua STAI Al-Mahdi Fakfak dengan cara yang terhormat, sayangnya proses pergantian tersebut kemarin diduga dilakukan dengan cara-cara tidak terhormat karena ada unsur kepentingan lain dibalik ini pasalnya pihak-pihak yang namanya tercantum dalam SK terbaru itu sebagian besar tidak berdomisili di Fakfak,
Baca juga : Alumni Minta Kopertis Wilayah VIII Tinjau Akta Notaris (YABIKRI) Fakfak
Mereka menuntut, H. Abdul Hamid Rahanyamtel segera mundur dari jabatan barunya selaku Ketua STAI Al-Mahdi Fakfak dan meminta maaf kepada Alumni dan Mahasiwa kampus tersebut.
“Kami minta pak Abdul Hamid Rahanyamtel segera mundur dari Ketua STAI Al-Mahdi Fakfak yang baru dan minta maaf kepada kami alumni dan mahasiwa”tegas Abdul Manaf Jamal, S.H Jenderal lapangan di depan Kampus STAI Al-Mahdi Fakfak siang tadi.
Jika Abdul Hamid Rahanyamtel tidak mengindahkan tuntutan tersebut, maka kata Abdul Manaf Jamal, alumni dan mahasiswa akan mendatangi Kantor Kementrian Agama Kabupaten Fakfak, Senin 18 Januari 2021.
“Disana (Kantor Agama Fakfak,ted) kami minta tegas pak Abdul Hamid Rahanyamtel yang saat ini menjabat Kepala Kantor Agama Fakfak segera undur dari Ketua STAI Al-Mahdi Fakfak,”tegasnya.
Abdul Manaf Jamal menilai, Surat Keputusan atau SK yang dikeluarkan oleh Yayasan Bina Insan Cendikia Irian Jaya sangat tidak beretika secara prosedural.
Baca juga : Gelombang Protes Meluas, Kampus STAI Al-Mahdi Fakfak Seketika “Bergejolak”,
“Selama ini kami merasa bahwa, pengangkatan Ketua lama H. Supriyono Wihel melalui musyawarah, sehingga kami menginginkan beliau juga turun dari Ketua STAIS Al-Mahdi juga secara terhormat, bukan sepihak,”Ungkap Manaf.
H. Drs Mohammadon Daeng Husein menyampaikan bahwa dirinya juga menolak dengan tegas proses pemberhentian dirinya dari Ketua Yayasan (YABIKRI) pasalnya proses tersebut dilakukan dengan cara yang tidak demokratis,
Sehari setelah dirinya diganti, menyusul SK pemberhentian Ketua STAI Al-Mahdi Fakfak, H. Supriyono Wihel, Mohmmadon Daeng Husein, putra / Tokoh dari Distrik Arguni – Kabupaten Fakfak ini secara tegas menolka karena diberlakukan dengan cara tidak hormat,
“Apa yang menjadi masalah kita bersama, setelah dikeluarkanya SK pertama dari Badan pendiri memberhentikan saya sebagai Ketua Yayasan, besoknya Ketua Yayasan yang baru memberhentikan lagi saudara saya, H. Supryono Wihel, saya juga tidak mau dan menolak itu”, Tegas tokoh agama yang juga Ketua MUI Kabupaten Fakfak itu, (ret)