Manokwari – Polri secara resmi menghentikan proses pencarian Tahap III terhadap Iptu Tomi Samuel Marbun. Mantan Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni.
Wakil Ketua Majelis Rakyat Papua MRP Papua Barat Raimond Mandacan meminta semua pihak agar menghormati proses yang telah di jalankan oleh Polri selama pencarian berlangsung.
“Terlepas dari Hasilnya (Iptu Tomi Samuel Marbun) dapat atau tidak, tetapi upaya yang dilakukan oleh Polri dalam hal ini Kapolda Papua Barat dan jajarannya harus dihormati oleh semua kalangan,”kata Raimond Mandacan Jumat (2/5/2025) dalam keterangan tertulisnya diterima media ini.
Raimond secara pribadi maupun atas nama lembaga turut berduka atas hilangnya perwira polisi Iptu Tomi Marbun.
Menurut Mandacan pencarian yang dilakukan oleh Polri dengan menerjunkan 510 tim gabungan merupakan upaya memenuhi hasil rekomendasi yang di keluarkan oleh DPR RI melalui Komisi III.
“Pencarian tahap ketiga ini kan bagian dari menjawab rekomendasi Komisi III DPR RI beberapa waktu lalu,” kata Wakil Ketua MRP Papua Barat.
Dia berharap jangan lagi ada kegaduhan yang dimainkan oleh Pihak-Pihak tertentu tanpa melihat proses dan upaya yang sudah di lakukan oleh Polri.
Tantangan Di Lapangan
Pencarian Iptu Tomi Samuel Marbun yang digelar sejak tanggal 20 April 2025 hingga berakhir pada awal Mei 2025, mengalami tantangan berat, selain Medan belantara juga faktor cuaca dan ancaman kelompok bersenjata.
Sebanyak 510 personel gabungan yang terdiri dari Polri SAR dan TNI juga Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Komnas HAM Papua turut dalam pencarian dengan sandi operasi Alfa Bravo Moskona 2025.
Peralatan yang digunakan yakni mode transportasi laut dan udara atau helikopter dan juga darat serta gerilya didalam belantara Hutan Moskona Teluk Bintuni.
Pencarian dibagi tiga zona yakni hijau, kuning, dan merah. Zona merah dinyatakan sebagai area paling berisiko karena medan ekstrem, arus deras, dan kehadiran predator seperti buaya serta lebah hutan.
“Operasi ini memiliki dua misi utama: memastikan keberadaan dan kondisi Iptu Tomi, serta mengungkap kronologi kejadian melalui olah TKP dan rekonstruksi,” kata Kapolda Papua Barat Irjen Pol Johnny Eddizon Isir.
Hasil rekonstruksi, dia menyebut bahwa terdapat sembilan orang yang berenang menyeberangi sungai, delapan di antaranya selamat. Iptu Tomi menjadi satu-satunya yang tidak berhasil menyeberang.
Kaops Operasi Alfa Bravo Moskona 2025, Brigjen Pol Gatot Mangkurat Putra mengakui berbagai tantangan menghadang, mulai dari cuaca ekstrem, arus sungai yang deras, vegetasi lebah, hingga ancaman dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang diperkirakan berjumlah 15 orang bersenjata.
Meski demikian, seluruh tim tetap menjalankan operasi dengan menjunjung tinggi keselamatan, profesionalisme, dan standar operasional yang ketat.
Operasi ini merupakan wujud nyata pengabdian kepada masyarakat dan komitmen untuk menuntaskan misi kemanusiaan ini,” tuturnya. (rls/ret)