Jadi Sorotan Nasional, Waterpauw : “Pejabat Vertikal maupun Otonom serta Swasta bisa menjadi Bapak/Mama Asuh anak dengan status Stunting”
Pj. Gubernur Papua Barat. Komjen Pol (Purn) Drs Paulus Waterpauw didampingi istri tercintanya Roma Megawati Pasaribu Waterpauw saat tiba dan dijemput Bupati Fakfak dan rombongan di Bandar Udara Torea Fakfak, foto ; rustam rettob/mataradarindonesia.com
Usai menyerahkan bantuan dalam rangka kepada warga KKST, Pj. Gubernur Papua Barat. Paulus Waterpauwa didampingi istri tercintanya, Bupati Fakfak Untung Tamsil didampingi istri tercintanya dan warga KKST foto bersama di Lapangan KONI Fakfak, Senin, 19 Juni 2023 sore kemarin, foto ; rustam rettob/mataradarindonesia.com
Fakfak – Penjabat Gubernur Papua Barat. Komjen Pol (Purn) Drs Paulus Waterpauw, M,Si disela acara Silaturahmi bersama Keluarga Besar Kerukunan Keluarga Sulawesi Tenggara atau KKST di Kabupaten fakfak, Senin, 19 Juni 2023 sore – selesai,
Ke awak media, PW menyampaikan jika saat ini Pemprov Papua Barat telah targetkan penurunan angka stunting dari 30 Persen di tingkat nasional menjadi 25 persen dalam kurun waktu 3 – 6 bulan kedepan.
“Memang jadi sorotan nasional, Presiden Jokowi maupun Kementerian/Lembaga terkait di pusat memberikan atensi bahwa daerah Provinsi maupun Kabupaten/Kota bekerja ekstra dalam penanganan stunting,
Hasil evaluasi pasca pandemic Covid-19 nampaknya angka gizi buruk (Stunting) di Papua Barat masih tinggi mulai tahun 2022 naik menjadi 30 persen,
Sebelumnya angka stunting di tahun 2021 hanya 26,7 persen, nanti di Tahun 2023 ini kita akan turunkan sekian persen / separuh yaitu 25 Persen selama 3-6 bulan kdepan”, Urai Pj. Gubernur Papua Barat,
Salah satu strategi, urai PW, yang harus dilakukan dan kini sedang berlangsung adalah setiap pejabat baik Gubernur, Bupati sampai Kepala OPD serta Institusi Vertikal lainya diharuskan sebagai Bapak/Mama angkat terhadap seseorang anak yang kategori stunting,
Tidak saja itu, minta kaka Besar yang keseharian sebagai Pj. Gubernur Papua barat itu bahwa termasuk para pengusaha juga demikian tujuanya agar target angka penurunan stunting di Papua Barat dari 30 persen menjadi 25 persen bisa secepatnya terwujud.
Waterpauw ingatkan kepada Bupati di Papua Barat serta kepala OPD terutama Instansi teknis terkait untuk bekerja ekstra dalam rangka menekan angka kenaikan stunting menjadi 25 persen dalam masa target 3 – 6 bulan kedepan, ia sangat berharap keseriusan pejabat baik di Pemprov Papua Barat maupun 7 Kabupaten saat ini.
Ditanya mengenai anggaran yang telah dialokasikan untuk penanganan stunting di Papua Barat saat ini, Pj. Gubernur Papua Barat katakan bahwa alokasi anggaran dimaksud untuk kegiatan penanganan stunting di Papua Barat
Sementara untuk penanganan stunting di tiap Kabupaten di Papua Barat adalah kebijakan tiap daerah karena itu dia sangat berharap para Bupati segara mengambil langkah nyata tangani stunting di wilayah pemerintahan masing-masing.
Gubernur tekankan sebagaimana penegasan Presiden Jokowi belum lama ini bahwa anggaran tiap daerah jangan dihabiskan untuk perjalanan dinas pegawai serta rapat-rapat di hotel dan lain sebagainya,
Lanjut dia, anggaran tersebut dialokasikan untuk penanganan stunting maupun kemiskinan ekstrem jauh lebih penting karena Jokowi saat ini fokus menangani stunting dan kemiskinan ekstrem pasca pandemic Covid – 19 selama dua tahun lalu.
“Kami di Provinsi Papua Barat sudah bentuk Satgas percepatan penanganan stunting dipimpin langsung Asisten III Abdul Latif Suaery kemudian Kabupaten juga harus segera dibentuk sehingga dalam proses penanganan stuting ini terjadi berkesinambungan maupun berkelanjutan. Dan anggaran sudah dikucurkan khusus untuk satgas provinsi namun untuk kabupaten silahkan dianggarkan sendiri dengan membentuk satgas juga
Kebijakan lain adalah sistim bapak angkat atau mama angkat dari anak kategori stunting, tidak saja pejabat pemerintah Otonom namun termasuk pejabat di lembaga Vertikal bahkan Pengusaha juga bisa mengambil peran sebagai Bapak/Mama angkat bagi anak usia stunting
Selaku Gubernur Papua Barat, saya sudah mengangkat kurang lebih 60 anak menjadi anak asuh saya (bapak Angkat-red), diantara 7 Kabupaten terakhir Kabupaten Fakfak yang belum dijadikan anak stunting menjadi anak asuh Gubernur Papua barat,
Nantinya akan segera saya ambil beberapa lagi untuk anak angkat ini dalam rangka memberikan rasa pemulihan gizi mereka dengan cara menopang kebutuhan makan minum mereka setiap saat dengan memberikan pemasukan setiap bulan misalnya 500.000,
Lebih bagus menjadi bapak angkat anak stunting dari pada anggaran yang ada digunakan dan dihabiskan untuk biaya perjalanan dinas dan rapat-rapat di hotel yang kemudian mampu menghabiskan dengan nilai yang fantastis tinggi,
Alangkah eloknya tiap daerah Kabupaten di Papua Barat bisa anggarkan khusus untuk penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem baik di Kabupaten dan Provinsi.”, Tutup Pj. Gubernur Papua Barat. Paulus Waterpauw. (ret)