6.7 C
New York
Minggu, Maret 16, 2025

Buy now

Walikota Tual Teteskan Air Mata Menyaksikan Antusias Masyarakat Sukseskan MTQ Ke-VII di Kecamatan Pulau Kur

Walikota Tual, Adam Rahayaan, S.Ag, M.Si dan Ketua DPRD Kota Tual, Hasan Syarifudin Borut, SE saat menghadiri penutupan MTQ Ke – VII Tingkat Kota Tual di Kecamatan Pulau-Pulau Kur, foto ; rustam rettob/mataradarindonesia.com

Laporan : Rustam Rettob/Wartawan.

Tual – Walikota Tual, Adam Rahayaan, S.Ag, M.Si sempat meneteskan air mata melihat antusias masyarakat Kecamatan Pulau Kur yang ikut berpartisipasi dalam mendukung dan menyukseskan pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur`an (MTQ) Ke-VII berlangsung sejak 25 – 30 Mei 2021 di lapangan umum Desa Sermaf,

“Saya merasa terharu karena MTQ selama saya dipemerintahan Kota Tual ini MTQ Ke-VII kali ini sangat luar biasa dari berbagai hal”, Ungkap Walikota sembari meneteskan air matanya didampingi Camat Pulau Kur, Lajania Madamar.

Dia mengakui selama pelaksanaan MTQ di Kecamatan Pulau Kur antusias dan partisipasi masyarakat setempat berbeda jauh dengan MTQ sebelumnya di Kota Tual, hal itu diakui Walikota kepada mataradarindonesia.com, ketika diwawancarai minggu malam, (30/5) usai menghadiri penutupan MTQ dimaksud

“Kenapa saya bilang berbeda jauh, bayangkan saja, orang dari Desa Hirit, Pasir Panjang dan desa terjauh lainya, nekat jalan kaki untuk hadir dan menyaksikan pelaksanaan MTQ, bahkan masyarakat dan saudara-saudara kita dari negeri sebrang sana (Pulau Kaimear) yang perjalananya diterjang ombak dan anginpun mereka turut hadir, itu artinya apa, kesadaran dan kecintaan yang luar biasa dari masyarakat untuk menjaga keakraban dan hubungan mereka dengan Al-Qur`an”, Pinta Walikota yang tiada hentinya menunjukan rasa harunya itu dengan meneteskan airmata,

MTQ Ke-VII yang dilaksanakan di Bumi Makara (Pulau Kur-red) ini diikuti oleh 5 Kecamatan, yaitu, Kecamatan Dulah Selatan, Kecamatan Dulah Utara, Kecamatan Tayando Tam, Kecamatan Kur Selatan, serta Kecamatan Pulau-Pulau Kur sebagai Tuan Rumah,

Mesikpun dalam perhelatan ini Kafilah Dulah Selatan keluar sebagai Juara Umum dan Kecamatan Pulau Kur keluar sebagai Juara – II, namun kata walikota, semua pihak bangga karena MTQ yang baru pertama kali berlangsung disana sukses dengan penuh kekeluargaan.

Tokoh Partai PKS di Tual ini menyampaikan apresiasi dan terima kasih serta penghargaan yang setinggi-tingginya atas segala dukungan yang diwujudkan masyarakat setempat selama pelaksanaan MTQ dimaksud dengan aman, lancar, tentu sukses penyelenggara maupun sukses prestasi

Orang nomor satu di Kota Tual ini sangat berharap dengan momentum MTQ Ke-VII yang berlangsung di Kecamatan Pulau-Pulau Kur tepatnya dilapangan Desa Sermaf menjadi motivasi dan memberikan spirit bagi masyarakat setempat, paling tidak, Kata Walikota, melalui MTQ ini terlihat ada potensi sumber daya Qori dan Qori`ah di daratan pulau Kur pada umumnya muncul dan ikut perhelatan kegiatan musiman dua tahunan tersebut,

“Saya tentu berharap mudah-mudahan MTQ Ke-VII yang pelaksanaanya di Kur, Desa Sermaf ini menjadi motivasi dan memberikan spirit yang luar biasa bagi masyarakat yang ada disini, dan terima kasih banyak atas semua dukungan dan partisipasi dari semua elemen masyarakat selama pelaksanaan MTQ ini berlangsung”, Ucap Walikota didampingi Ketua DPRD Kota Tual, dan Camat Pulau-Pulau Kur, Lajania Madamar, S.Sos dilapangan Desa Sermaf.

Adam berpesan, kesan MTQ yang digelar selama 5 hari yang tuan rumah adalah Kecamatan Pulau-Pulau Kur dan dipusatkan dilapangan Desa Sermaf untuk dikenang sepanjang masa, Walikota menambahkan, sebagai orang tua dalam mendidik setiap anak harus bekali mereka dengan ilmu Agama, membiasakan mereka membaca al-qur`n dan mengamalkanya dalam kehidupan sehari-hari.

“Mari kita terus menunjukkan kecintaan kita terhadap al-qur`an dengan cara membaca dan mengamalkanya dalam kehidupan sehari-hari, kepada orang tua agar jangan lengah mendidik anak-anak kita sebagai generasi penerus bangsa ini dengan ilmu agama, ajari mereka para anak ini untuk membaca al-qur`an serta mengamalkanya dengan baik, tanpa agama manusia binasa, tanpa ilmu manusia buta, tanpa ukhuwah manusia terhina” Pesan Walikota.

Pantauan langsung media ini, ada yang berbeda selama pelaksanaan MTQ di Kota Tual dengan MTQ Ke-VII yang berlangsung di Kecamatan Pulau-Pulau Kur, pasalnya, jika melihat MTQ sebelumnya, peserta setelah tampil dipanggung utama dan tinggalkan arena tersebut tanpa ada penjemputan yang dibayangkan semeriah kafilah dari dua kecamatan didaratan Pulau Kur, yang berbeda disana adalah, setiap peserta yang selesai tampil dipintu keluar arena utama mereka dijemput bahkan disiapkan kursi kemudian ditanduk dan digiring keluar arena tanding sambil mengumandangkan sholawat,

Dalam sejara MTQ di Kota Tual maupun maluku tenggara, satu-satunya MTQ Tingkat Kota Tual rasa MTQ Tingkat Provinsi, karena selain memiliki peserta terbanyak desain panggung utama tidak kalah jauh sehingga menarik perhatian banyak orang.

Bangunan yang terletak di Istanbul, Turki itu kini bisa dilihat di panggung MTQ Ke-VII Tahun 2021 Kota Tual di Kecamatan Pulau-Pulau Kur/Bumi Makara. Pada 1935, Hagia Sophia bisa diubah menjadi sebuah museum, kini bangunan bersejarah itu kembali mengumandangkan adzan.

Latar belakang panggung yang didesain adalah berhubungan erat dengan tema pelaksanaan yakni, “Kembalinya Hagia Sophia dari hegemoni kaum Liberalis” Jelas Hidayat dalam prolog tema panggung utama.

Masih dibumbungan panggung, tedapat replika Al-Qur`an yang ditempatkan diatas “Lutak-Lutak” yang merupakan makanan khas masyarakat Pulau Kur, lutak-lutak merupakan makanan khas bercampuran antara kenari isi dengan enbal yang sudah diolah hingga garing kemudian ditumbuhi hingga merata.

Desain khas Kei juga terlihat pada panggung utama arena MTQ Ke-VII Tingkat Kota Tual di Kecamatan Pulau-Pulau, ada perahu raksasa yang terbentang ditengah lapangan Desa Sermaf, panggung utama MTQ itu tampak mengarungi lautan bebas dengan perahu atau “belan” raksasa,

Dalam tradisi Kei, belan atau perahu berfungsi sebagai alat transportasi tradisional bahkan sebagai armada pemersatu di zaman dulu hingga sekarang, mereka mampu menyebrang dari satu pulau ke pulau yang lain meskipun dihantam amukan lautan.

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles

error: Content is protected !!