Fakfak – Bupati Fakfak didampingi Wakil Bupati dan sejumlah Kepala OPD terkait dilingkungan pemerintah daerah kabupaten fakfak, kamis, (22/7) kemarin dihalaman apel pemda fakfak mengungkapkan bahwa untuk mengantisipasi dampak pelaksanaan PPKM Darurat maka dilakukan refocusing sejumlah anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk kepentingan kegiatan masyarakat ditengah pandemi covid – 19,
Namun proses refocusing tersebut di kabupaten fakfak hingga saat ini belum tuntas akibat karena ada perubahan regulasi mengenai tata kelola pemerintah khususnya dibidang keuangan negara/daerah sehingga pemerintah masih terus berupayah untuk memaksimalkan adanya proses refocusing anggaran dalam rangka menjawab kebutuhan masyarakat fakfak.
Hal itu disampaikan Untung Tamsil/Bupati Fakfak dihadapan puluhan peserta demo yang tergabung didalam aksi kelompok cipayung kemarin, kamis, (22/7), sebelumnya mereka juga menyampaikan aksi protes yang menolak pemberlakukan PPKM dan vaksin serta minta Fakfak Lokcdown akibat kasus penyebaran Covid – 19 serta jumlah terpapar semakin meningkat.
Disampaikan Untung bahwa pemerintah daerah kabupaten fakfak sedang melakukan refocusing anggaran sebesar Rp. 53 Miliyar untuk kesehatan dan Rp. 18 Miliyar untuk pemulihan ekonomi dan sosial, jumlah anggaran sebesar ini bupati bahkan minta OKP/I di kabupaten fakfak saat demo kemarin untuk bersama-sama mengawal kedepan dengan baik tujuanya agar sasarannya jelas diperuntukan kepada masyarakat ditengah buruknya pandemi.
Bupati mengemukakan alasan keterlambatan proses refocusing tersebut karena pemerintah di seluruh republik ini telah menerima perubahan nomenkaltur dalam penyusunan APBD atau sistim manajemen keuangan daerah yang saat ini sudah dirubah menjadi SKIPD tetapi ini adalah hal yang sifatnya urgensi dan terbatas karena fakfak ini masuk dalam klasifikasi level – 3 dalam angka jumlah kasus covid – 19 di papua barat.
Kemarin, bupati seketika meminta sejumlah kepala OPD terkait untuk dihadirkan dalam rangka membantu memberikan penjelasan soal kondisi pandemi lebih khusus soal refocusing anggaran, menurutnya, spontan di mengatakan bahwa bupati bersama wakil bupati fakfak dijebak dalam proses pandemi saat ini di kabupaten fakfak,
“Panggil kepala DPPKAD, panggil Bappeda dan Panggil Inspketorat untuk jelaskan ini (Proses Refocusing dana-red) secara baik supaya mahasiswa tau, saya tidak mau dan tidak inginkan saya dengan mama ini (Wabup Fakfak-red) dijebak dalam proses masalah pandemi ini, saya tidak mau bikin susah rakyat kami karena visi kami itu tersenyum, jangan orang muka bangka kepada saya dengan mama yohana”, Kicau UT sapaan bupati fakfak dalam petikanya kemarin.
Tamsil yang mengenakan baju batik merah maron bercorak lukisan khas papua menegaskan bahwa dirinya akan mengevaluasi penggunaan dana covid – 19 di tahun anggaran 2020, dia sesalkan penggunaan dana covid -19 tahun anggaran 2020 tidak disampaikan kepadanya sebagai laporan evaluasi sampai hari ini, terangnya
“Saya sudah minta evaluasi dana covid – 19 tahun anggaran 2020 tapi belum sapai sekarang, tahun ini juga kita akan evaluasi, saya tegas bapak/ibu supaya jangan bilang saya tukang korupsi karena saya ada masalah ada yang laporkan saya, karena itu saya harus bersihkan”, Ungkap Bupati Fakfak, Untung Tamsil. (ret)