Fakfak – Upaya pemerintah mencegah stunting dilakukan melalui program, Peningkatan Gizi Masyarakat melalui program Pemberian makanan tambahan (PMT) untuk meningkatkan status gizi anak, stunting atau kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis menahun sejak dari awal kehamilan, dan pemerintah terus melakukan upayah penurunan prevalensi stunting atau kekurangan gizi kronik ini.
“Pemerintah terus bekerja memastikan bahwa setiap anak Indonesia di Fakfak dapat lahir dengan sehat, dapat tumbuh dengan gizi yang cukup, bebas dari stunting atau tumbuh kerdil,” Ujar Mocha, Bupati Fakfak 2 periode itu di Distrik Bomberya, rabu, (17/3) kemarin, Menurut Uswanas, penanganan stunting ini menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah.
Pemerintah Kampung bisa saja mengalokasikan dana kampung untuk program stunting, anggaran tersebut diperuntukkan bagi warga yang mengalami stunting atau kondisi gagal tumbuh pada anak dan balita akibat kekurangan gizi, sejumlah alokasi dana desa/kampung telah digelontorkan untuk kepentingan stunting dimaksud.
Bupati Fakfak Mohammad Uswanas merasa kaget dan sesalkan ada laporan salah satu kampung di fakfak yang tidak menyebut nama kampung tersebut bahwa aparat kampung setempat telah mengalokasikan dana kampung untuk program stunting ternyata dana tersebut direalisasikan kesana tetapi digunakan untuk aparat kampung sendiri,
Mocha tidak inginkan hal ini terjadi lagi di kampung-kampung yang ada di Kabupaten Fakfak, bapak dua anak itu menginginkan agar setiap program setiap tahun melalui Musrenbang Distrik yang merupakan awal dari musyawarah kampung perlu adanya alokasi dan prioritas pendidikan dan kesehatan, soal kesehatan perlu diperhatikan program stunting agar ada alokasi dana tersendiri di kampung,
Dia mengungkapkan bahwa besok dana kampung ini dikucurkan dari berbagai sumber, dia minta pengelolaan dengan baik karena nilainya mencapai Miliaran per/kampung oleh sebab itu pedoman penggunaan dana tersebut betul-betul mengarah pada peningkatakan kesejahteraan masyarakat kampung, jangan mensajahterakan aparat kampung saja,
Kaitan dengan rumusan kebijakan anggaran ditemukan dua hal, ada program spesifik dan sensitif, kalau spesifik berhubungan dengan dinas BKKBN dan Perempuan, serta Dinas Kesehatan karena terkait dengan terapi dan lain-lain, sedangkan sensitif bisa berhubungan dengan Bappeda dan Litbang Fakfak, maupun semua OPD dilingkungan Pemda Fakfak,
“Saya minta kita laksanakan program stunting ini secara interagted (integarsi) ke bawah sebab anggaranya cukup besar, saya tidak ingin dana itu digunakan tidak tepat sasaran, karena di beberapa kampung di Kabupaten Fakfak itu uang stunting dibagi-bagi, kedepan tidak boleh”, Minta Uswanas bernada kesal.
Mocha kemudian mengakui pihaknya sudah buat sebuah keputusan yang bersifat Instruksi dan akan digunakan oleh 17 Distrik untuk melakukan kroscek dalam dua hal, penyajian data dana beberapa kerangka agar anggaran yang dikucurkan ke kampung-kampung itu diketahui jumlahnya, “Mari kita bantu program stunting dalam bentuk integrasi kebijakan daerah”, Minta Uswanas, (ret)