Fakfak – Pemalangan terhadap Sekolah SMK 1 Negeri Fakfak, atau dikenal dengan sebutan SMK Werba, Distrik Fakfak Barat, Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat sudah berlangsung selama 5 bulan, kejadian ini sebetulnya membutuhkan perhatian serius dari pemerintah provinsi papua barat maupun pemerintah kabupaten fakfak.
Sayangnya, kedua pemerintah ini masih belum memberikan kabar baik atau angin segar bagi guru dan siswa/siswi yang melakukan aktifitas belajar mengajar di sekolah tersebut sehingga mereka rencana, kamis, (6/8) sekitar jam 10.00 wit akan datangi gedung DPRD fakfak untuk menyampaikan aspirasi tersbut agar mencari solusi permasalahan tersebut.
Pemalangan mulai dilakukan sejak 20 Maret 2020 hingga saat ini belum juga dibuka yang mengakibatkan pelayanan administrasi pendidikan di SMK Negeri 1 Fakfak ini secara umum terhenti termasuk kegiatan proses belajar mengajar juga mati total,
Ungkapan Siswa/Siswi yang tertuang dalam surat pemberitahuan kepada Kapolres Fakfak untuk melakukan aksi penyampaian aspirasi ke DPRD Fakfak itu bahwa, dengan adanya pemalangan sekolah tersebut maka sangat merugikan mereka sebagai siswa/siswi karena hak mereka sebagai warga negara untuk memperoleh pendidikan yang layak diabaikan oleh negara,
Pemalangan terhadap sekolah ini sangat berdampak buruk terhadap dunia pendidikan di kabupaten fakfak, sebab pernah para dewan guru mereka melakukan rapat dijalan, persis depan gapura jalan masuk sekolah
Menurut Sentot, pihaknya pernah telah melaporkan hal ini kepada Kepala Distrik Fakfak Barat, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Fakfak dan Sekertaris Dinas Lingkungan hidup dan Pertanahan Kabupaten Fakfak. namun tidak ada jawaban pasti.
“Tapi, hingga kini belum nampak adanya tanda-tanda palang akan segera dibuka,” keluh Sentot. “Saya juga kuatir dampak dari pemalangan ini kepada para lulusan tahun ini,” tambahnya.
SMK Negeri 1 Fakfak yang berjarak tempuh perjalanan darat dari Kota Fakfak, sekitar 1 jam ini, dipalang pada Senin, 20 Maret 2020 lalu. (ret)