Laporan : Rustam Rettob/Wartawan
Jakarta – Menjelang pelaksanaan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar. dan berbagai persiapan yang sedang dilakukan termasuk menakar Kandidat Calon Ketua Umum DPP Partai beringin itu, terlihat Konsolidasi dukungan mengerucut pada satu nama yaitu. Menteri Investasi/Kepala BKPM RI. Bahlil Lahadalia.
Dukungan yang diumumkan Senior Partai Golkar beberapa saat kemarin. Idrus Marham. Bahlil telah kantoingi 34 DPD bahkan mungkin saat ini berkembang lebih. termasuk dukungan Dari organisasi sayap Partai tersebut yang memiliki hak suara pada Musyawarah Nasional Luar Biasa Parpol beringin tersebut.
Munaslub DPP Partai Golkar setelah Airlangga menayatakan siap mundur dari jabatanya sebagai Ketua Umum direncanakan akan berlangsung pada 20 Agustus 2024 mendatang, pagi hari sebelumnya akan dilaksanakan Rapimnas DPP Partai Golkar yang menghadirkan Plt. Ketum dan pejabat Waketum, Sekjend dan para Wasekjend. Serta pejabat teras DPP lainya.
Satu nama yang sampai saat ini masih dianggap sangat berpeluang adalah. Mantan Ketua Umum BPP HIPMI. Bahlil Lahadalia. polemic mundurnya Airlangga sejumlah pihak menyeret nama Bahlil dibalik mundurnya Airlangga, namun hal ini telah dibantah bahkan oleh Idrus Marham bahwa Bahlil tidak ada diposisi mundurnya Airlangga. Semua menjadi hak Airlangga
Mengenai dukungan yang akan bergulir di forum Munaslub DPP Partai Golkar. beberapa organisasi telah menyatakan sikap akan memberikan dukungan kepada Bahlil Lahadalia, salah satu diantaranya adalah. SOKSI. Bahwa Keputusan Rapat Pleno Diperluas Dewan Pimpinan Nasional SOKSI Kamis, 15 Agustus 2024 di Hotel Midtown Jakarta Selatan.
Pertama, SOKSI mendukung Keputusan Rapat Pleno DPP Partai Partai Golkar, 13 Agustus 2024 yaitu terpilihnya Agus Gumiwang Kartasasmita sebagai Plt Ketua Umum DPP Partai Golkar untuk menyelenggarakan RAPIMNAS & MUNAS (Rapat Pimpinan Nasional dan Musyawarh Nasional) XI Partai Golkar dengan sukses.
Kedua, SOKSI mendukung Bahlil Lahadalia menjadi Ketua Umum DPP Partai Golkar Terpilih secara aklamasi didalam Munas XI Partai Golkar, Ketiga, SOKSI memutuskan Bapak Firman Soebagyo sebagai Ketua Dewan Pembina SOKSI dan Bapak Musa Rajeksah serta Bapak Mangihut Sinaga sbg Wakil Ketua Dewan Pembina.
Selanjutnya, Wakil Ketua Umum DPP Ormas MKGR (Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong) Bidang Pemuda Achmad Taufan Soedirjo menyatakan dukungan kepada Bahlil. Taufan menyakini sosok Bahlil Lahadalia (Menteri Investasi/Kepala BKPM RI) mampu membawa Golkar menuju masa depan yang lebih gemilang.
“Bahlil adalah figur yang merepresentasikan semangat persatuan dari sabang sampai Merauke. Dia lahir di Maluku dan besar di Papua. Dia tokoh yang tidak hanya memiliki rekam jejak panjang di Golkar, tetapi juga memahami kebutuhan generasi muda dengan visi yang progresif. Figurnya lengkap,” kata Taufan seperti keterangan tertulisnya diterima mataradarindonesiacom, Kamis (15/8/2024).
Achmad Taufan juga menekankan pentingnya keberagaman dalam kepemimpinan partai. Di keberagaman Indonesia, Golkar sudah pernah dipimpin oleh sejumlah etnis di dalam negeri. Bahwa Golkar sudah pernah dipimpin oleh tokoh dari Sumatera, Jawa, dan Sulawesi. saat ini harus dipimpin dari representasi Papua, harus memberikan kesempatan kepada putra terbaik dari Timur Indonesia, Tanah Papua. Ini adalah momen penting bagi Golkar untuk menunjukkan bahwa partai ini benar-benar inklusif dan nasionalis,” Kata. Taufan.
Secara kader, Bang Bahlil adalah kader tulen Partai Golkar. Apa yang mau diragukan lagi? Apa karena Bahlil Lahadalia memulai aktif di Golkar dari Kawasan Timur Indonesia seperti Papua Barat? Jangan begitulah berpikirnya, sebagai kader Golkar dan sebagai anak bangsa kita berpikir universal bahkan siapapun bisa memimpin negeri ini termasuk memimpin Golkar, pernah jadi wakil sekretaris AMPG Papua. pertama kali dibentuk. Akbar Tandjung
“Kenapa kami bangga? Itu karena, dengan terpilihnya Bang Bahlil sebagai Ketum Golkar semakin mengukuhkan bahwa partai (Golkar) ini adalah partai Rakyat. ‘Dari rakyat, untuk rakyat’. Coba buka profil Bang Bahlil, dulu waktu masih kecil buat makan saja susah karena kegigihan semua mimpi-mimpinya diraih.
Termasuk jadi menteri dan sebentar lagi memimpin kami di Golkar. Siapa tak bangga dan rakyat akan mencatat ini sebagai sejarah, kalau di Golkar tak ada diskriminasi soal latar belakang ekonomi, sosial, pendidikan dan agama,” papar Taufan. Tutup.