“Buntut Kasus Dugaan Korupsi Dana Hibah KONI Provinsi Papua Barat yang menjerat 3 Pejabat KONI di Provinsi Papua Barat dengan kerugian negara sebesar Rp. 32,7 Miliar berbuah Pemerintah Provinsi Papua Barat sangat mempertimbangkan untuk memberikan bantuan langsung kepada KONI, kemungkinan dikucurkan langsung ke Cabang Olahraga yang bersangkutan”
Pernyataan Pj. Gubernur Papua Barat usai menghadiri Perayaan Syukur Misi Katholik ke- 129 Tahun di Fakfak, Selasa, (23/5/2023) bertempat di Pulau Bone-Kabupaten Fakfak – Papua Barat, foto ; rustam rettob/mataradarindonesia.com
Fakfak – Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Papua Barat. Drs Dominggus Mandacan, M.Si beberapa waktu lalu melalui sejumlah media menyampaikan telah mengajukan usulan Hibah ke Pemprov Papua Barat senilai Rp. 100 Miliar untuk kepentingan persiapan para atlit di berbagai Cabang Olahraga ke PON 2024 di Aceh-Sumatera Utara.
Merespon usulan dimaksud, Penjabat Gubernur Papua Barat. Komjen Pol (Purn) Drs Paulus Waterpauw, M.Si menyampaikan bahwa pihaknya tentu sangat mendukung event olahraga di Provinsi Papua Barat terutama dalam rangka mempersiapkan para Atlit menuju PON Tahun 2024 di Aceh-Sumatera Utara, “ini adalah event nasional jadi kita pasti dukung”.
Mengenai usulan rancangan anggaran belanja hibah dengan volume fantastis sangat tinggi yakni Rp. 100 Miliar dari KONI Papua Barat ke Pemerintah Provinsi Papua Barat untuk mendanai kesiapan para Atlit dari berbagai Cabang Olahraga dalam rangka mengikuti PON 2024 di Aceh-Sumatera Utara, PW katakan, “bersihkan” dan rapikan dulu internal KONI.
Dikatakan orang nomor satu di Pemerintah Provinsi Papua Barat ini bahwa tentunya pemerintah pasti akan mempertimbangkan usulan rancangan bantuan hibah yang diusulkan KONI Papua Barat, pasalnya saat ini KONI Papua Barat sedang menghadapi masalah hukum (Kasus dugaan korupsi-red) dan karena berkaitan langsung dengan kepentingan Cabang olahraga maka bantuan tersebut bakal diberikan langsung ke cabang olahraga masing-masing yang ikut PON atau seperti apa, nanti dilihat.
“Yang pertama mereka (KONI-red) ada bermasalah, fokus dulu urus persoalan yang ada, nanti kita lihat, apakah kita berikan langsung ke Cabang Olahraga atau bagaimana, karena saya belum pernah kumpulkan mereka karena mereka jalan sendiri dan tidak pernah lapor sama saya selama ini, apakah karena kesibukan dan tanggung jawab masing-masing, pada prinsipnya jalan saja tapi ketika terbentur dengan dukungan pasti mereka akan cari Pemerintah”, Ujar Pj. Gubernur Papua Barat, Selasa, (23/5) kemarin di Pulau Bona merespon pernyataan Ketua KONI Papua Barat,
Ditegaskan Waterpauw bahwa soal usulan dana hibah KONI senilai Rp. 100 Miliar tersebut sesungguhnya orang nomor satu di Papua Barat ini berkehendak agar internal KONI harus “dibersihkan” dan dirapikan kemudian dimasukkan lagi bantuan yang baru sehingga tidak terjadi tumpang tindih persoalan.
“Tapi saya prinsipnya, rapikan dulu segala hal yang ada didalam rumah itu (KONI-red) “dibersihkan” dulu baru kita bicara barang baru, orang bilang, kalau mau kase masuk barang baru bersihkan dulu kotoran yang didalam rumah karena itu banyak barang bantuan negara yang sudah tergerus disitu,
Jadi kita nanti coba lewat Cabor masing-masing. Tidak boleh tidak, Cabor-Cabor juga harus jelas karena ini agenda nasional, karena olahraga adalah salah satu sumber daya manusia di Tanah Papua khususnya Papua Barat yang harus kita dorong,
Termasuk Fajar yang pemain bola yang kemarin mendapat juara Top Scoor tingkat nasional kemarin saya akan panggil dia untuk berikan penghargaan, Nah. Prestasi seperti ini yang harus kita perhatian karena mengharumkan Papua Barat sampai ke level nasional”, Urai Paulus Waterpauw, Pj. Gubernur Papua Barat.
Waterpauw sampaikan bahwa saat ini adalah momen yang sangat tepat untuk anak-anak Papua khususnya di Papua Barat bisa mengasah ketangkasan dalam menyiapkan diri mengikuti PON 2024 di Aceh-Sumatera Utara asalkan semua prestasi mereka harus diperhatikan dengan baik, jangan sampai ada keluhan tidak diperhatikan oleh KONI akhirnya muncul ternyata ada dugaan korupsi yang nilanya juga sangat fantastis
“Ini momen kita sekarang (PON-red) kalau yang lalu-lalu termasuk anak-anak yang Juara PON masih belum dibayarkan honornya sampai sekarang oleh Pengurus KONI, masih hutang, oleh karena itu kita belum bisa menganggarkan yang sekarang, karena harus pertanggungjawabkan semuanya baru kita bisa dukung mereka kalau tidak, seng bisa”, Hal itu sampaikan PW saat menghadiri Perayaan Syukuran Misi Katholik Ke – 129 Tahun di Kabupaten Fakfak, Selasa, (23/5) kemarin di Pulau Bone, Distrik Fakfak Tengah, Kabupaten Fakfak – Papua Barat. (ret)