11.4 C
New York
Senin, April 21, 2025

Buy now

Samaun Dahlan : Fakfak Laboratorium Kerukunan dan Toleransi Umat Beragama, Jaga Serta Rawat

Fakfak – Kabupaten Fakfak – Papua Barat memiliki satu budaya yang hampir tidak dimiliki oleh daerah lain di Tanah Papua Bahan di Indonesia yaitu, “Satu Tungku  Tiga Batu, Satu Saudara Satu Hati”.

Atas dasar budaya ini maka semua komponen masyarakat Kabupaten Fakfak diminta agar senantiasa memumpuk rasa toleransi yang tinggi persatuan yang baik dan kebersamaan ditengah kehidupan masyarakat untuk kemajuan pembangunan fakfak disegala aspek kedepan.

Dunia saat ini sedang menghadapi dua momentum yaitu pertama, Hari Raya Nyepi yang berlangsung, Sabtu, 29 Maret 2025-Minggu, 30 Maret 2025. Tentunya sebagai umat beragama mari kita menjaga dan menghargai suadar-saudara yang sedang melaksanakan ibadah Hari Raya Nyepi. Termasuk kita yang ada di Kabupaten Fakfak – Papua Barat. Tidak ada kehidupan yang paling indah selain bagaimana kita saling menghargai satau dengan yang lainya.

Kemudian, persiapan pelaksanaan Ibadah Haray Raya Idul Fitri antara 31 Maret 2025 dan 1 April 2025. Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah / 2025 Masehi, Bupati Fakfak Samaun Dahlan mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersamaan dan kondusivitas daerah. Imbauan ini disampaikan pada Jumat (28/3/2025) kemarin.

“Selaku Bupati Fakfak, pada momen penghujung Bulan Suci Ramadan dan menjelang Idul Fitri serta Hari Suci Nyepi, saya mengimbau kepada seluruh masyarakat Fakfak, dari Karas Pulau Tiga hingga Tomage, untuk menjaga kebersamaan,” ujar Bupati Samaun Dahlan.

Ia mengajak seluruh warga Fakfak untuk senantiasa menjaga kedamaian di daerah yang dikenal dengan julukan Kota Pala ini, Kota Perjuangan, masyarakat Kabupaten Fakfak semakin beragam.

Ada di antara mereka yang beragama Islam, Katolik, dan Kristen Protestan. Kita hidup secara toleran dan harmonis, Mari, ajak dia, kita sama-sama menjaga kota ini agar tetap kondusif tanpa gangguan Kamtibmas apa pun

Bupati Samaun juga menyampaikan selamat merayakan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1947 kepada umat Hindu di Fakfak, seraya berharap agar mereka dapat menjalankan ibadah dengan tenang dan penuh kedamaian

“Selamat menjalankan prosesi ibadah dalam Hari Raya Nyepi. Semoga selalu ada kedamaian bagi warga umat Hindu di Fakfak yang melaksanakannya,” tuturnya.

Selain itu, Bupati Fakfak juga mengucapkan selamat menyambut Idulfitri 1446 Hijriah bagi umat Muslim.

“Tak terasa Bulan Suci Ramadan sudah memasuki penghujungnya. Kami menyampaikan selamat menyongsong dan merayakan Idulfitri untuk seluruh saudara Muslim di Fakfak,” ucapnya.

Di akhir imbauannya, Bupati Samaun menekankan pentingnya menjaga toleransi dan persatuan antarumat beragama, mengingat Fakfak memiliki filosofi hidup Satu Tungku Tiga Batu, Idu-idu Maninina Jojor, yang mencerminkan keharmonisan dan kebersamaan dalam keberagaman.

“Mari terus memelihara toleransi dan kebersamaan antarumat beragama di Kabupaten Fakfak, sebagaimana filosofi hidup yang telah mengakar kuat di tengah masyarakat,” pungkasnya.

Kota Fakfak Penyumbang Toleransi Bagi Indonesia

Sementara itu : Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Papua Barat, Luksen Jems Mayor yang didampingi Pembimas Katolik Wisnu Hugo Nugroho saat ditemui seusai mengikuti acara peresmian gedung gereja Katolik  Gereja Santo Aloysius Gonzaga fakfak memberi apresiasi luar biasa karena acara demi acara yang dilalui selalu menggambarkan kerukunan dan toleransi yang sangat tinggi dan bermakna,

Kota yang dikenal dengan kearifan lokal “ Satu Tungku Tiga Batu “ memberi kesan kepada kita bahwa kalau mau belajar soal kerukunan dan toleransi ayo datang ke Papua Barat lebih khusus datang ke Fakfak, tutur Jems Mayor.

Rasa haru campur bangga yang disampaikan Kakanwil adalah lokasi tanah pembangunan gereja baru saat ini disumbangkan oleh ibu Kabes yang beragama Muslim dan ketua panitia peresmian gereja adalah putra asli Fakfak juga yang beragagama Islam, bukan itu saja tetapi saat masuk dalam gereja setelah pengguntingan pita disambut dengan musik yang bernuansa muslim.

Itu berarti Fakfak memberikan sumbangan besar toleransi bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kakanwil berharap toleransi seperti ini mewarnai seluruh aspek kehidupan kebangsaan kita, mari kita belajar dari Papua Barat lebih khusus kota Fakfak yang merupakan embrio bagi persatuan dan kesatuan bangsa karena kehidupan seperti sudah ada sejak leluhur sampai pada anak cucu sekarang.

Selaku Kakanwil Kementerian Agama, Jems berharap kehidupan seperti ini jangan sampai punah tetapi terus dijaga, dilestarikan sebagai dukungan terhadap salah satu program prioritas pemerintah bidang Agama yaitu membumikan “ Moderasi beragama “.

Kedepan Fakfak merupakan laboratorium kerukunan dan toleransi umat beragama sehingga kalau orang mau belajar soal kerukunan dan toleransi silahkan datan ke Papua Barat, datang ke kota Fakfak untuk belajar karena disitulah kita akan menemukan misteri yang memberikan arti kehidupan yang aman, damai, nyaman dan rukun.

Kementerian Agama Provinsi Papua Barat selalu mendorong kearifan lokal yang ada dan berupaya agar selalu diajarkan bukan saja dilingkungan keluarga tetapi akan dimasukan dalam kurikulum belajar resmi di sekolah baik sekolah keagamaan maupun sekolah umum.

Mengakhiri jumpa bersama media Jems Mayor menyampaikan salut dan bangga serta memberikan apresiasi yang tinggi dan terima kasih bagi umat Katolik bersama warga kota pala yang telah meramu acara persemian yang menampilkan suasana kerukunan dan toleransi seta menghimbau kepada segenap umat beragama yang berada di Provinsi Papua Barat agar selalu hidup damai, rukun, membantu Pemerintah dalam membangun suatu kehidupan yang harmonis.

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles

error: Content is protected !!