Fakfak – Ruang Jalan sepanjang Jln. J.P Matondang atau dikenal dengan sebutan tebing sebrang dari ujung Kampung Gewerpe hingga masuk Tanjung sebrang sudah sangat rawan!pasalnya material tanah dan batu dengan ketinggian yang sangat membahayakan ini sering gugur bahkan terjadi korban jiwa akibat material berjatua di musim hujan maupun dalam waktu tertentu.
Masyarakat sebenarnya khususnya mereka yang saat ini melakukan aktifitas dibawah tebing seharusnya pemerintah berikan tindakan tegas untuk tidak beraktifitas disekitar lokasi ini karena gugurnya material ditebing ini tidak menentu, kadangan berangsur jatuh disaat musim hujan deras mengguyur negeri ini dan dalam waktu tertentu sering material batu dan tanah dari atas sering jatuh
Sementara dibawah tebing ini masyarakat hanya mengndalkan satu-satunya ruas jalan utama yang dilalui (Kota-Sebrang) Pulang-Pergi, meskipun material tebing ini dalam waktu tertentu gugur namun karena tidak ada jalan alternatif lain untuk dilewati sehingga kadang masyarakat pasrah dengan keyakinan mereka untuk lalui jalan tersebut.
Pemerintah seharusnya bersikap tegas untuk melarang masyarakat tidak melakukan aktifitas apapun disekitar lokasi sebagaimana beberapa kejadian belum lama ini, bahwa kemudian soal ajal adalah ditangan Allah Swt/Tuhan yang maha esa namun harus ikhtiar sebab musibah ini tidak ada satupun yang bisa pastikan kapan terjadi, hanya milik Sang Pencipta.
Pernah juga Anggota DPRD Provinsi Papua Barat yang merupakan juga sebagai Ketua DPD PAN Kabupaten Fakfak. Clifford Hendrick Ndandarmana melalui salah satu Wathsapp Grup menyoroti adanya aktifitas masyarakat disekitar lokasi tebing tersebut, Cliford menyarankan kepada pemda fakfak untuk melakukan pengecekan terhadap izin yang dikantongi mereka untuk berbisnis warung makan atau sejenisnya disana dan berikan teguran keras mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Dewan Perwakilan Kabupaten (DPRK) Fakfak juga menyoroti hal ini bahkan meminta kepada pemerintah daerah Kabupaten Fakfak untuk segera mengambil langkah tegas serta buka akses jalan alternatif menuju Fakfak Tengah. DPRK berpendapat bahwa ruas jalan yang dilalui selama ini sudah tidak representatif karena areal tersebut sering terjadi gugurnya material tebing berupa batu dan tanah mengakibatkan terjadinya korban meninggal dunia.
“Terhadap persoalan jalan alternatif dari arah Fakfak Kota menuju Fakfak Tengah dan sebaliknya Pemerintah Daerah Kabupaten Fakfak telah membuat kajian teknis alternatif jalan dan pelaksanaannya akan dilaksanakan sesuai dengan ketersediaan alokasi anggaran”, Ucap Wakil Bupati Fakfak. Donatus Nimbitkendik, Sabtu, 15 Maret 2025 pagi di gedung Sidang DPRK Fakfak.