“Jika terhitung dalam waktu 2 sampai 3 bulan kedepan ternyata kasusnya belum turun maka pemerintah daerah serahkan saja komando penanggulangan kasus stunting ke Korem,”, (Morem)
Fakfak – Terhitung 2 Tahun yaitu 2022 dan 2023, Pelaksanaan Program Tentara Manunggal Masuk Desa atau TMMD TNI – AD di Kabupaten Fakfak dianggap sukses dan berhasil menyelesaikan setiap program yang direncanakan.
Masyarakat melihat bahkan menilai bahwa, mesikpun ditengah banyak kekurangan yang dialami baik secara materiil maupun non materiil yang kerap dialami oleh Parjurit TNI-AD Khususnya di Makodim 1803/Fakfak, akan tetapi pelaksanaan TMMD senantiasa tepat waktu.
Tentunya dengan adanya keberhasilan program TMMD yang tepat sasaran terhadap masyarakat ditengah kekurangan SDM maupun kekurangan Materiil mereka tetap mengdepankan sistim gotong royong, masyarakat minta pemerintah bisa mengambil potensi peran TNI – AD untuk menanggulangi adanya kasus stunting
Salah satu pegiat pembangunan yang juga sangat aktfi diduni sosial media, Moh. Heremba mengapresiasi kegiatan TMMD TNI-AD di Kabupaten Fakfak, Tahun 2022 di Kampung Werpigan, Distrik Wertutin, dan Tahun 2023 yang baru saja diutup kemarin, di Kampung Malakuli, Distrik Karas.
Berikut catatan Bang Morem (Pegiat Sosial Media) :
“Sekitar tahun lalu di laksanakan TMMD di Distrik Wertutin, di Pertengahan tahun 2023 TNI kembali melakukan TMMD di Distrik Karas, dalam pantauan saya, kegiatan TMMD selalu mencapai target sasaran, meskipun budget dan fasilitasnya terbatas.
Inilah yang membedakan Kinerja TNI dan Lembaga Pemerintah Sipil, dan untuk mencapai target sasaran program TMMD TNI selalu mengoptimalkan semua SDM-nya untuk tuntaskan semua pekerjaan lapangan.
Karena itu kami sarankan pada Dinas Kesehatan untuk menanggulangi Kasus Stunting yang tinggi di Kab. Fakfak cobalah pakai Pendekatan kerja TNI dalam Program TMMD. Gunakan semua SDM yang ada di Dinas Kesehatan lakukan buat Claster Wilayah kerja.
Selanjutkan terjunkan semua tenaga kesehatan yang ada. Keroyok 1 distrik selesai kasi tuntas baru pindah lagi ke Distrik berikut. Saya yakin kalau semua fokus kerja keroyok per distrik 1,5 bulan saja
Dalam waktu 5 bulan kasus Stunting akan turun drastis. Cobalah Dinas Kesehatan adopsi Cara Kerja TNI dalam Pelaksanaan Kegiatan TMMD.”, Saran Moh. Heremba, pegiat sosial media, dikutip mataradarindonesia.com,
Jika terhitung dalam waktu 2 sampai 3 bulan kedepan ternyata kasusnya belum turun maka pemerintah daerah serahkan saja komando penanggulangan kasus stunting ke Korem, (ret)