Menteri Investasi/Kepala BKPM RI. Bahlil Lahadalia dalam satu momen di Fakfak – Papua Barat belum lama ini, tampak ada diskusi dengan Inspektur Inspektorat Fakfak. Drs Ch. Solaeman Uswanas, M.Ce, yang akrab disapa Bang Nanang, foto ; robby awaludin
Kepala Kepolisian RI (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Laksamana Yudo Margono menghadiri pagelaran wayang kulit di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri Jakarta Selatan, Jumat 7 Juli 2023, Saat datang ke lokasi acara, Listyo didampingi istri, Juliati Sapta Dewi. Begitu pun Yudo didampingi istri, Veronica Yulis Prihayati. Mereka datang pada pukul 21.53 WIB, Pagelaran wayang kulit ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Bhayangkara yang menampilkan lakon Wahyu Cakraningrat.
Laporan : Rustam Rettob/Wartawan.
Jakarta – Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. Dalam sebuah acara di Jakarta belum lama ini diunggah dari cahenal youtube hapinews mengatakan bahwa pluralisme atau perbedaan merupakan sebuah Rahmatan Lilaalamiin. Bahlil bahkan mengambil contoh kehidupan masyarakat di Kabupaten Fakfak – Papua Barat.
“Perbedaan itukan Rahmat, saya kebetulan dari papua. Kami di Papua khususnya Kampung saya di Fakfak didalam satu keluargaa itu ada Protestan, Katholik, dan Islam, mereka hidup biasa-biasa saja, bahkan dirumah saya di Fakfak sampingnya itu Gereja.
Perbedaan ini harus kita hargai karena itu sudah ada sejak kita lahir namun kemudian kita harus memenage perbedaan itu, kita tidak perlu mengolok-olokkan satu dengan yang lainya, dan perbedaan ini juga tidak saja dalam konteks culture tetapi juga didalam ekonomi serta beragam aspek lainya”, Jelas Bahlil Lahadalia.
Pernyataan ini sebetulnya sudah terjadi sekitar 3 bulan sebelumnya atau pada Mei 2023, Bahlil ketika itu saat door stop para awak media menjelaskan terkait dengan adanya issue salah satu negara asing menguasai investasi di Indonesia,
Bahlil kemudian membantah issu tersebut dengan menyampaikan data bahwa 54 Persen adalah PMA (Penanaman Modal Asing) dan 46 Persen adalah PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri). itu pernyataan 3 bulan lalu sekitar bulan Mei 2023.
“Negara ini kalau mau maju dan masih tetap membuka lapangan pekerjaan maka tetap kita butuh investasi asing tetapi investasi yang berkeadilan untuk bagaimana lapangan pekerjaan didalam negeri serta kemakmuran bagi bangsa dan negara,”, Jelas bahlil.
Meski demikian bahlil mengakui bahwa stabilitas politik adalah salah satu syarat mutlak untuk bagaimana menciptakan investasi dan pertumbuhan ekonomi melalui penciptaan lapangan pekerjaan, dalam pandangan berbeda persoalan investasi adalah hal yang biasa-biasa saja.
“Perbedaan ini tidak hanya pada konteks Kulture tetapi juga didalam ekonomi, Islam katakanlah mayoritas tetapi ekonominya kan tidak sebaik saudara-suadara kita yang beragama lain atau etnis yang lain maka itu saya butuhkan untuk sinergitas yang baik dalam memperkuat bangsa”,Ujarnya. (ret)