Fakfak – Kampanye politik Pilkada Fakfak maupun Pemilu lainya tidak sekedar mengisi tahapan dan jdwal kampanye yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum setempat, melainkan Kampanye merupakan panggung yang diberikan kepada para peserta Calon Kepala Daerah dan Calon Wakil Kepala Daerah menyampaikan Visi Misi serta program maupun gagasan terkait perencanaan pembangunan kedepan, Fakfak butuh perubahan sehingga semua pihak harus mendukung pemerintahan dan pembangunan kedepan.
Pilkada Fakfak 2024 telah selesai, meskipun seluruh tahapan secara internal KPU baik tahapan Kampanye dan pungut hitung suara juga sudah berakhir, namun hasil Pilkada fakfak, 27 November 2025 akhirnya tiba juga di Mahkamah Konstitusi, artinya hal pungut hitung kemarin yang keluar sebagai pemenangan suara dasar keputusan KPU Fakfak adalah Paslon SANTUN (Samaun Dahlan-Donatus Nimbitkendik). Petahana tak terima itu dan ajukan gugatan ke MK dan kini menunggu materi gugatan tersebut di register atau tidak.
Tentunya Mahkamah akan memeriksa seluruh dokumen perkara gugatan yang diajukan oleh Pasangan UTAYOH (Untung Tamsil-Yohana Dina Hindom), Untung ajukan gugatan atas dasar Keputusan KPU Fakfak yang menetapkan paslon SANTUN memiliki perolehan suara terbanyak, saat ini perkara tersebut sedang dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui apakah memenuhi syarat formil maupun materil atau tidak sehingga bisa dapat ditindak lanjuti, jika memenuhi maka deregister dan jika tidak maka mahkamah akan mempertimbangkan.
Pasangan Samaun Dahlan – Donatus Nimbitkendik dalam masa Kampanye 2024 kemarin menyampaikan banyak hal terkait dengan agenda perubahan ke depan di Kabupaten Fakfak tercinta ini, selain 32 program baik yang dikonsterasikan untuk kepentingan masyarakat dan dipadukan juga dengan Visi Misi serta program kerja 5 tahun kedepan, SANTUN juga konsisten mendorong dan mendukung sepenuhnya pembangunan PSN di Kabupaten Fakfak sebagai wujud mendukung Program Presiden Prabowo Subianto, tujuanya program kerja yang dirancang daerah terstruktur dari pusat hingga masuk ke daerah.
Samaun Dahlan dalam berbagai kesempatan kampanye kemarin menyampaikan bahwa pihaknya setelah mendapat mandat rakyat, 27 November 2024 di fakfak maka dia bersama donates komitmen akan mendorong beberapa program PSN di Fakfak dan itu menjadi target utama agar bisa menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat merespons tingginnya angka pengangguran dan kemiskinan di Fakfak, dengan adanya mendukung dan mendorong PSN maka secara otomatis pemerintah daerah juga mendukung Visi Pemerintahan Presiden Prabowo yaitu dengan adanya PSN yang dikucurkan didaerah.
Beberapa PSN yang menajdi pusat perhatian Pasangan SANTUN saat kampanya dalam kontestasi politik Pilkada Fakfak kemarin diantaranya, Mendukung perpanjangan runway bandara siboru, mendukung pembangunan jalan baru Fakfak-Siboru, mendukung pembangunan PSN Pabrik Pupuk di Fakfak, jika pemerintah pusat tkad bangun Smelter di Fakfak maka otomatis menjadi tugas pemerintah bersama masyarakat menyambut baik program dimaksud, tentunya pemerintah harus mampu memfasilitasi masyarakat terkait permalasahan lahan
“Jika kami mendapat mandate rakyat, 27 November 2024 di Fakfak maka saya bertekad selaku Calon Bupati Fakfak dan Pak Dinatus sebagai Calon Wakil Bupati Fakfak akan mendukung penuh dan mendorong percepatan pembangunan PSN yang digelontorkan dari pemerintah pusat, selain mendukung Visi besar pemerintah pusat juga untuk bagaimana membuka lapangan pekerjaan bagi daerah agar bisa dapat menyerap tenaga kerja yang nganggur akibat karena kurangnya ketersediaan lapangan pekerjaan di Fakfak”, Ujar Samaun dikala kampanye beberapa waktu kemarin diberbagai tempat.
Tidak meleset teriakan Samaun Dahlan-Donatus Nimbitkendik disetiap panggung Kampanye politik kemarin, dan barang ini hanya menunggu waktu kapan realisasinya, Komisi V DPR RI beberapa waktu kemarin melakukan kunjungan kerja ke Fakfak untuk meninjau beberapa infrastruktur PSN di Fakfak diantaranya, peerpanjangan runway bandara siboru, pembangunan jalan baru Fakfak-bandara, mendorong pembangunan pabrik pupuk dan beberapa lagi. Kegiatan itu didampingi Wakil Bupati fakfak periode 2019-2024. Yohana Dina Hindom.
Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Ridwan Bae, menyoroti beberapa aspek penting terkait infrastruktur di Bandara Siboru, Kabupaten Fakfak – Papua Barat.
Salah satu usulan utama adalah perpanjangan landasan pacu (runway) Bandara Siboru dari panjang 1.600 meter menjadi 2.100 meter.
Perpanjangan ini diperlukan untuk memungkinkan pesawat mendarat dan lepas landas dari dua arah, menyesuaikan arah angin, demi keselamatan penerbangan.
“Perpanjangan runway penting agar pesawat dapat mendarat dan lepas landas dengan aman, tergantung arah angin. Selain itu, saya melihat masih ada galian-galian dalam di sekitar area bandara yang dapat membahayakan penerbangan.
Oleh karena itu, kami datang ke sini untuk meminta perpanjangan runway bandara ini agar bias dapat menunjang pendaratan pesawat berbadan besar di Fakfak – Papua Barat,” jelas Ridwan dalam Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Kabupaten Fakfak, Papua Barat, Senin (9/12/2024).
Ridwan yang merupakan politisi Fraksi Partai Golkar ini juga menyoroti kondisi jalan dari Bandara Torea menuju Bandara Siboru, dia kemukakan bahwa perjalanan yang memakan waktu hingga 3–4 jam dinilai tidak layak karena kontur jalan yang kurang ideal, tentu berpengaruh terhadap kecepatan kendaraan untuk mengejar waktu pesawat dan itu bisa berimbas pada hal lain yang tidak diinginkan bersama.
“Jalan ini sangat membahayakan masyarakat, khususnya pengguna jalan. Kementerian Pekerjaan Umum (PU) telah berencana membangun jalan baru, tetapi ada kendala terkait pembebasan lahan. Masyarakat mengeluhkan belum adanya ganti rugi yang memadai,” ungkap Ridwan.
Untuk mengatasi kendala tersebut, Komisi V DPR RI telah berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah (Pemda) dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Fakfak, Ridwan menyatakan bahwa anggaran untuk pembebasan lahan kemungkinan akan diusulkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.
“Hal ini harus segera dilakukan, mengingat mobilitas di Papua sangat bergantung pada transportasi udara, sementara infrastruktur jalan masih terbatas, di Kabupaten Fakfak sendiri, terdapat potensi industri seperti pupuk, kelapa sawit, dan pala. Kehadiran infrastruktur yang baik akan mempercepat pertumbuhan ekonomi masyarakat,” tambah Ridwan.
Ridwan juga menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur sebagai langkah awal untuk menarik investasi swasta di kawasan timur Indonesia.
“Berbeda dengan di Jawa, di mana swasta lebih dahulu masuk, lalu didukung oleh pemerintah. Di kawasan timur, pemerintah harus memulai terlebih dahulu sebelum swasta datang,” tegasnya.
“Kebutuhan anggaran untuk pembangunan jalan ini diperkirakan sekitar Rp.360 miliar, sedangkan untuk perpanjangan landasan pacu (runway) bandara dibutuhkan sekitar Rp.500 miliar,” papar Zigo. Tutup